Sebagai seorang guru, bagaimana strategi terbaik dalam menerapkan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah? Ini jawabannya.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Tak sekadar mengajar, guru juga menempati peran penting dalam menentukan karakter peserta didiknya. Sebagai seorang guru, bagaimana strategi terbaik dalam menerapkan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah?
Mari kita bahas satu per satu.
Pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah
Secara garis besar, pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka yang diterapkan di sekolah-sekolah kita punya tujuan untuk membentuk generasi muda yang cerdas. Baik secara akademis maupun cerdas dalam berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan nilai-nilai Pancasila.
Pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka menekankan pada pengembangan Profil Pelajar Pancasila, yang meliputi enam dimensi: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Implementasi pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler yang terintegrasi.
Tujuan pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka adalah membentuk Profil Pelajar Pancasila yang mempunyai nilai-nilai luhur Pancasila dalam dirinya. Juga mengembangkan keterampilan Abad 21 yang meliputi kemampuan literasi, pemahaman terhadap dunia digital, dan lain sebagainya.
Bagi guru, pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka memberinya keleluasaan untuk merancang pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Dengan ini guru juga bisa menumbuhkan sikap dan perilaku positif seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, toleransi, dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana strategi terbaik dalam menerapkan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah? Jawabannya adalahmengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam semua mata pelajaran dengan metode refleksi, diskusi kasus, dan proyek berbasis nilai.
Mengapa integrasi ke semua mata pelajaran penting?
Pendidikan karakter bukan mata pelajaran terpisah, melainkan harus menjadi jiwa dari seluruh proses pembelajaran. Setiap guru, tak peduli mata pelajarannya, memiliki peran dalam membentuk karakter siswa.
Caranya, guru mengajak siswa merenungkan nilai yang terkandung dalam materi atau pengalaman belajar mereka. Ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Mulai dari ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, agama, olahraga, dan lain sebagainya.
Guru juga bisa mengajak murid untuk berdiskusi. Misalnya, mengangkattemaatau situasi nyata untuk dibahas bersama, menumbuhkan sikap kritis, empati, dan kemampuan mengambil keputusan bermoral. Contoh: Dalam pelajaran PPKn, membahas kasus toleransi antarumat beragama di masyarakat.
Guru juga bisa menerapkanProyek Berbasis Nilai alias Value-Based Projects). Caranya, siswamengerjakan proyek yang menekankan penerapan nilai seperti kerja sama, kepedulian sosial, atau kejujuran. Contoh: Proyek sosial membantu warga sekitar, atau kampanye anti-perundungan.
Begitulah, sebagai seorang guru, bagaimana strategi terbaik dalam menerapkan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah adalah dengan melakukan integrasi atas semua elemen.