Advertorial

Selain Gaya Hidup, Ini Jenis Mikroorganisme yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Serviks Pada Wanita

Nieko Octavi Septiana
,
Ade S

Tim Redaksi

Selain karena gaya hidup, perkembangan kanker serviks juga bisa terjadi karena infeksi mikroorganisme.
Selain karena gaya hidup, perkembangan kanker serviks juga bisa terjadi karena infeksi mikroorganisme.

Intisari-Online.Com -Kanker serviks menjadi jenis kanker keempat yang paling sering terjadi pada wanita.

Tahun 2018 diperkirakan ada 570.000 kanker yang mewakili 6,6 persen dari semua kanker yang dialami wanita.

Kanker serviks sendiri merupakan jenispertumbuhan abnormalpada sel-sel pada bagian terendah rahim wanita yang menghubungkan dengan vagina dan bisa menyerang jaringan dan organ lainnya.

Dilansir dari WebMD, ketika invasif kanker ini dapat memengaruhi jaringan leher rahim yang lebih dalam seperti paru-paru, hati, kandung kemih, juga bisa berpengaruh pada vagina dan anus.

Baca Juga: Wartawan Senior Arswendo Meninggal Dunia Setelah Berjuang Lawan Kanker Prostat, Ini Gejalanya yang Harus Diwaspadai

Sebagian besar wanita yang didiagnosis dengan perubahan prekanker serviks berusia 20 dan 30-an, tapi usia rata-rata wanita ketika didiagnosis kanker serviks adalah pertengahan 50-an.

Sebagai catatan, perbedaan dalam usia di mana perubahan prekanker dan diagnosis kanker serviks menyoroti perkembangan lambat penyakit ini.

Artinya perkembangan kanker serviks bisa dicegah jika langkah-langkah memadai diambil.

Penyebab Kanker Serviks

Selain karena gaya hidup, perkembangankanker serviks juga bisaterjadi karena infeksi mikroorganisme.

Menurut cancer.org, dua mikroorganisme yang meningkatkan faktor risiko kanker serviks adalah human papillomavirus (HPV) dan Chlamydia.

Baca Juga: Jadi Kanker Keempat paling Sering Dialami Wanita, Ini Gejala Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

Infeksi oleh HPV adalah faktor risiko terpenting untuk kanker serviks.

HPV adalah kelompok yang terdiri dari lebih dari 150 virus terkait.

Beberapa di antaranya menyebabkan sejenis pertumbuhan yang disebut papilloma, yang lebih dikenal sebagai kutil.

HPV dapat menyebar dari satu orang ke orang lain selama kontak kulit ke kulit.

Salah satu cara penyebaran HPV adalah melalui aktivitas seksual.

Beberapa jenis HPV disebut tipe risiko tinggi karena sangat terkait dengan kanker, termasuk kanker serviks pada wanita.

Infeksi HPV adalah umum, dan pada kebanyakan orang tubuh dapat membersihkan infeksi dengan sendirinya.

Baca Juga: Cara Deteksi Dini Kanker Agar Tak Terlambat, Salah Satunya Adanya Benjolan

Namun, terkadang infeksi tidak kunjung hilang dan menjadi kronis.

Infeksi kronis, terutama ketika itu disebabkan oleh tipe HPV risiko tinggi tertentu, pada akhirnya dapat menyebabkan kanker tertentu, seperti kanker serviks.

Selain HPV, mikroorganisme lain yang dikaitkan dengan risiko kanker serviks adalah Chlamydia.

Chlamydia adalah jenis bakteri yang relatif umum dapat menginfeksi sistem reproduksi.

Infeksi Chlamydia dapat menyebabkan klamidia, salah satu penyakit menular seksual paling umum.

Klamidia disebarkan melalui kontak seksual dan dapat menyebabkan peradangan panggul, yang menyebabkan infertilitas.

Baca Juga: Sebaiknya Mulai Dikurangi, Ini Jenis Makanan dan Minuman Pemicu Kanker Payudara

Beberapa penelitian telah melihat risiko kanker serviks yang lebih tinggi pada wanita yang tes darah dan lendir serviksnya menunjukkan bukti pernah atau sedang memiliki infeksi klamidia.

Selain itu, anak perempuan yang memulai aktivitas seksual sebelum usia 16 berisiko tinggi terkena kanker serviks.

Artikel Terkait