Advertorial
Intisari-Online.com – Penyakit kanker masih menjadi pembicaraan yang menakutkan bagi banyak orang.
Bagi penderitanya, mereka berusaha untuk sembuh dari penyakit kanker yang dideritanya dengan beragam cara, termasuk mengonsumsi obat herbal.
Prestasi tiga orang siswa SMA 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, memenangkan medali emas di Korea Selatan karena temuan tanaman Bajakah untuk penyembuhan kanker menarik perhatian masyarakat.
Banyak yang kemudian bertanya-tanya, apa itu tanaman Bajakah dan apa kandungannya sehingga disebut sebagai penyembuh kanker?
Baca Juga: Konsumsi Aspirin yang Lebih Tinggi Tingkatkan Angka Kematian pada Pasien Kanker Payudara
Peneliti dari Universitas Lambung Mangkurat Eko Suhartanto mengatakan, tanaman Bajakah mengandung senyawa fitokimia yang berperan sebagai anti-kanker.
"Ada tannin, ada flavonoid dan senyawa sehat fitokomia lain seperti steroid dan sejenisnya," kata Eko dikutip dari tayangan "AIMAN" yang disiarkan Kompas TV, Senin (12/9/2019) malam.
Melansir Hello Sehat, senyawa fitokimia yang juga disebut fitonutrien merupakan suatu komponen yang bertanggung jawab memberi warna, rasa, dan aroma dari suatu jenis makanan.
Fitonutrien hanya ditemukan pada makanan yang berasal dari tumbuhan terutama sayur, buah, kacang-kacangan, dan teh.
Baca Juga: 3 Muridnya Berhasil Temukan Obat Kanker, Namun Guru Ini Malah Khawatir, Ini Alasannya
Fitonutrien sebenarnya bukanlah zat gizi esensial yang dibutuhkan oleh tubuh.
Namun, fitonutrien bisa membantu mengurangi risiko penyakit dan membantu tubuh bekerja secara maksimal.
Secara garis besar, fitonutrien dapat membantu mencegah penyakit dengan cara berikut:
Tanaman Bajakah diklaim mengandung 40 macam fitokimia yang dapat menyembuhkan kanker, di antaranya flavonoid, fenolik, steroid, saponin, terpenoid, dan alkonoid.
Sebenarnya, tanaman Bajakah sebagai penyembuh kanker telah lama digunakan oleh nenek moyang suku Dayak secara turun temurun.
Akan tetapi, belum pernah ada penelitian ilmiah yang membuktikan khasiatnya.
Hingga 2018, tiga orang siswa SMA 2 Palangkaraya melakukan penelitian terhadap tanaman Bajakah untuk tugas ekstrakurikuler.
Pada Mei 2019, tanaman Bajakah diuji di laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Dari hasil uji resmi laboratorium terbukti tanaman Bajakah mengandung banyak sekali zat penyembuh kanker.
Pada 12 Mei 2019, karya ilmiah tentang tanaman Bajakah dilombakan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, dan meraih medali emas dan keluar sebagai juara nasional.
Karya ilmiah tentang tanaman Bajakah kembali meraih emas dalam ajang World Invention Creativity Olympic di Korea Selatan pada 28 Juli 2019.
Baca Juga: Sedang Musim Sate, Benarkah Makanan yang Dipanggang Bisa Menyebabkan Kanker?
Awal mula uji coba
Awalnya, tanaman Bajakah diolah dengan proses sederhana. Hasil olahan tanaman Bajakah diuji ke tikus putih yang telah disuntikkan sel tumor oleh ahli.
Setelah itu, tikus diberi minuman rebusan air Bajakah. Dalam 30 hari, sel tumor pada tikus putih berangsur mengecil selama 30 hari.
Uji laboratorium membuktikan sel tumor pada tikus menghilang dalam 60 hari dan tidak muncul lagi.
Uji laboratorium resmi di Universitas Lambung Mangkurat membuktikan tanaman Bajakah mengandung senyawa penyembuh kanker yang berlimpah.
Sementara itu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (12/8/2019), untuk memastikan Bajakah benar bisa menyembuhkan kanker pada manusia dibutuhkan sejumlah fase dan tahapan.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof Dr dr Aru Sudoyo. Ia mengatakan, mengklaim bajakah sebagai obat penyembuh kanker perlu lebih dari sekadar uji coba terhadap tikus.
"Karena ujicoba terhadap tikus dan manusia itu berbeda," kata Prof Aru.
Baca Juga: Kadar Vitamin D Dalam Tubuh Wajib Ditinggikan, Alasannya Bisa Usir Kanker
Pengolahan Bajakah sebagai obat kanker
Untuk mengolah tanaman Bajakah menjadi obat kanker, prosesnya dilakukan melalui pengeringan dengan bantuan matahari.
Setelah itu, cacah tanaman yang telah mengering. Kemudian, tumbuk hingga menjadi bubuk dan rebus.
Satu gram bubuk Bajakah direbus dengan air selama 30 menit dan minum air rebusan tersebut sebagai pengganti air minum setiap hari.
Baca Juga: Penelitian: Tingkatkan Konsumsi Vitamin A untuk Turunkan Risiko Kanker Kulit
Rasa rebusan air
Bajakah memiliki warna seperti teh dan rasa yang hambar. Namun, hanya mengonsumsinya dalam dua bulan mampu menghilangkan tumor. (Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diklaim Ampuh Sembuhkan Kanker, Apa Kandungan Tanaman Bajakah?"