Bangunan-bangunan megalitik juga menjadi simbol status, kekuasaan, atau kekayaan dari kelompok atau individu tertentu.
Tradisi megalitik juga menjadi sarana untuk menunjukkan solidaritas, kerjasama, atau persaingan antara kelompok atau individu dalam masyarakat.
Tradisi megalitik menjadi bagian dari sejarah dan tradisi yang dihormati dan dilestarikan oleh masyarakat.
3. Faktor lingkungan.
Tradisi megalitik juga berkaitan dengan kondisi lingkungan yang mendukungnya.
Bangunan-bangunan megalitik biasanya dibuat dari batu-batu besar yang tersedia di sekitar lokasi.
Batu-batu besar dipilih karena dianggap memiliki kekuatan atau kualitas yang istimewa, seperti keawetan, keindahan, atau kemiripan dengan sesuatu.
Bangunan-bangunan megalitik juga disesuaikan dengan bentuk atau karakteristik alam, seperti gunung, sungai, atau pohon.
Tradisi megalitik menjadi bagian dari keseimbangan dan keselarasan dengan alam yang dijaga dan dipelihara oleh masyarakat.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tradisi megalitik di Indonesia adalah salah satu bentuk kebudayaan yang unik dan beragam, yang dapat dipertahankan hingga zaman ini karena adanya faktor-faktor kepercayaan, sosial, dan lingkungan yang mengharuskan mereka mempertahankannya.
Tradisi megalitik di Indonesia merupakan warisan budaya yang perlu dihargai, dihormati, dan dilestarikan sebagai bagian dari kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia.
Demikianlah, bagaimana tradisi kebudayaan megalitik (Zaman Batu Besar) bisa dipertahankan hingga zaman ini.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR