Perlawanan Pangeran Sambernyawa berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Salatiga pada tahun 1757, yang mengakui keberadaan Praja Mangkunegaran sebagai negara bawahan VOC.
Perang Takhta Jawa III memiliki dampak yang besar bagi sejarah Jawa dan Indonesia. Perang ini mengakhiri kejayaan Kerajaan Mataram Islam yang telah berdiri sejak abad ke-16.
Perang ini juga mengubah peta politik dan budaya di Jawa, dengan munculnya empat kerajaan baru, yaitu Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman (yang didirikan pada tahun 1813).
Perang ini juga memperkuat pengaruh VOC di Jawa, yang kemudian berlanjut menjadi penjajahan Belanda hingga abad ke-20.
Perang Takhta Jawa III adalah sebuah kisah perang yang sarat dengan drama persaudaraan, pengkhianatan, dan ambisi.
Perang ini menunjukkan betapa rapuhnya sebuah kerajaan yang terpecah oleh konflik internal dan intervensi asing.
Perang ini juga menunjukkan betapa gigihnya sebuah bangsa yang berjuang untuk mempertahankan identitas dan kedaulatannya.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR