Mereka memperkuat pertahanan benteng-benteng mereka dan mengirimkan kapal-kapal perang untuk mengganggu jalur logistik Mataram.
Kapal-kapal perang Kompeni berhasil menghancurkan banyak kapal-kapal yang membawa bahan makanan dan amunisi untuk pasukan Mataram.
Akibatnya, pasukan Mataram mengalami kelaparan dan kekurangan senjata. Mereka juga terkena wabah penyakit yang menyebar di perkemahan mereka.
Serangan Mataram pun menjadi lemah dan tidak terkoordinasi. Mereka tidak dapat menembus pertahanan Kompeni yang kokoh dan berlapis-lapis. Mereka juga harus berhadapan dengan serangan balik dari Kompeni yang agresif dan berani.
Setelah beberapa bulan bertempur tanpa hasil, pasukan Mataram akhirnya mundur lagi dengan keadaan hancur. Banyak prajurit Mataram yang tewas, luka-luka, atau tertawan oleh Kompeni.
Beberapa prajurit Mataram yang takut akan hukuman Sultan Agung jika pulang tanpa kemenangan, memilih untuk menetap di sekitar Batavia yang kosong penduduknya.
Dengan demikian, serangan kedua Mataram juga berakhir dengan kegagalan. Sultan Agung harus mengakui bahwa Batavia adalah kota yang tidak dapat ditaklukkan oleh Mataram. Ia pun mengurungkan niatnya untuk menyerang Batavia lagi dan beralih ke target lain.
KOMENTAR