Diketahui bahwa pangkat tituler yang diberikan kepada Deddy Corbuzier bukan sebagai bentuk penghargaan, melainkan penugasan oleh negara kepada Deddy untuk menjadi duta komponen cadangan (komcad).
Khairul Fahmi mengatakan, hal tersebut bukannya tidak boleh, tetapi butuh penjelasan atas kelayakan pemberian pangkat tersebut.
"Jadi bukannya tidak boleh. Kita hanya butuh penjelasan, apakah tugas yang diberikan pada Deddy Corbuzier memang membuatnya layak menyandang pangkat Letnan Kolonel Tituler? Atau bahkan apakah membuatnya layak dimiliterisasi?" jelasnya.
Menurutnya, tanpa menyandang pangkat tersebut, Deddy tetap bisa menjalankan tugas yang diberikan kepadanya, yaitu menjadi duta komcad dan tugas promosinya di media sosial.
"Tanpa harus menyandang pangkat tituler, dia tetap bisa berperan optimal kok sebenarnya," ujar Fahmi.
Selain itu, ia menerangkan bahwa penyematan tituler terhadap Deddy Corbuzier tampak berbeda dengan yang diterima tokoh lainnya.
Seperti Idris Sardi, komponis besar Indonesia yang diberikan pangkat letnan kolonel tituler berkaitan dengan tugasnya memimpin dan membina Korps Musik TNI.
Kemudian, Nugroho Notosusanto, sejarawan sekaligus mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang menerima pangkat brigadir jenderal tituler karena mendapat tugas memimpin Pusat Sejarah TNI dan menyusun sejarah nasional.
Termasuk kedua tokoh tersebut, berikut ini tokoh-tokoh lain penerima pangkat tituler, terutama dari TNI AD:
Selain itu, pangkat tituler yang diberikan oleh TNI Angkatan Udara (AU) kepada beberapa tokoh, yakni:
Baca Juga: Jika 'Babu' Cantik, Maka Ia Dijadikan Gundik oleh Majikan Eropanya
Sementara itu, terkait pemberian pangkat tituler kepada Deddy Corbuzier, sejumlah anggota DPR mengaku terkejut.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR