Pembantaian itu memicu revolusi Rusia tahun 1905, di mana para pekerja yang marah menanggapinya dengan serangkaian pemogokan yang melumpuhkan di seluruh negeri.
Kemudian revolusi pertama pada tahun 1917 terjadi pada bulan Februari.
Setelah pertumpahan darah tahun 1905, Tsar Nicholas II menjanjikan pembentukan serangkaian majelis perwakilan, atau Dumas, untuk bekerja menuju reformasi.
Tetapi, Tsar Nicholas II berulang kali membubarkan Duma.
Selain itu, Rusia juga terlibat dalam Perang Dunia I melawan Jerman. Namun, karena bukan lawan yang seimbang, korban Rusia jauh lebih besar dari yang pernah diderita negara manapun sebelumnya.
Kaum moderat bergabung dengan kelompok radikal Rusia untuk menggulingkan rezim tsar.
Baca Juga: Jangan Sampai Nyesel Lagi, Kenali Penyebab Nasi Cepat Bau di Magic Com
Pada 8 Maret 1917 (23 Februari kalender Julian) terjadilah Revolusi Februari.
Disebut demikian karena Rusia menggunakan kalender Julian hingga Februari 1918.
Selanjutnya pada 6 dan 7 November (24 dan 25 Oktober dalam kalender Julian) kaum revolusioner kiri yang dipimpin oleh pemimpin Partai Bolshevik Vladimir Lenin melancarkan kudeta melawan pemerintahan sementara Duma.
Ini menjadi peristiwa revolusi lainnya di tahun 1917, dikenal pula sebagai revolusi Bolshevik.
Revolusi ini dilancarkan sebab Bolshevik mmelihat kekurangan dalam pemerintahan sementara Rusia, kelompok ini pun mengumpulkan aliansi dan massa untuk melakukan revolusi penjatuhan pemerintahan sementara.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR