Banyak Negara Pecahannya Kocar-kacir Semenjak Runtuhnya Uni Soviet, Vladimir Putin Malah Sebut Dunia Berutang pada Uni Soviet, Apa Alasannya?

Tatik Ariyani

Penulis

Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin

Intisari-Online.com -Pada 1947-1991, Uni Soviet menjadi pusat dari aliansi negara komunis Blok Timur selama Perang Dingin.

Hingga awal tahun 1991, Uni Soviet adalah negara dengan wilayah kekuasaan terbesar di dunia.

Masa kejayaan Uni Soviet tidak mampu bertahan lama.

Setelah 69 taun berdiri, Uni Soviet mengalami keruntuhan pada Desember 1991.

Meski Uni Soviet telah lama runtuh, namun bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin peran Uni Soviet yang besar akan selalu dikenang.

Putin pada Rabu (24/6/2020) mengatakan bahwa dunia berutang budi kepada Uni Soviet atas kontribusinya terhadap kekalahan Jerman Nazi dalam Perang Dunia II.

Putin mengeluarkan komentarnya pada permulaan parade militer yang berlangsung di Lapangan Merah di Moskwa yang menandai 75 tahun kemenangan Uni Soviet atas Jerman Nazi pada Perang Dunia II.

"Ini tidak mungkin bahkan jika sekadar dibayangkan apa yang 'kan terjadi pada dunia jika Krasnaya Armiya (tentara merah) tidak mengalahkan Jerman Nazi," ungkap Putin di hadapan ribuan pasukan bersenjata yang berkumpul dalam perayaan Parade Hari Kemenangan itu.

Dia juga mengatakan bahwa tentara Soviet 'telah membebaskan negara-negar Eropa dari penjajah, mengakhiri tragedi Holocaust dan menyelamatkan Jerman dari Nazisme dan ideologi mematikannya."

"Tugas kita adalah untuk tetap mengingatnya," ujar Putin seperti yang disiarkan di Televisi.

Putin juga mendesak warga Rusia untuk mengingat beban utama melawan Nazisme telah dituntaskan oleh Uni Soviet.

Presiden Rusia itu terpaksa menunda parade hari kemenangan yang sebenarnya diperingati pada 9 Mei lalu karena wabah virus corona.

Parade kemenangan itu merupakan agenda pertama yang dijadwalkan Kremlin pasca lockdown akibat wabah Covid-19.

Pada tahun ini, parade menandai 75 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dirayakan dengan 14.000 pasukan dari 13 negara.

Termasuk di dalamnya memamerkan koleksi alat-alat dan senjata militer kuno yang digunakan dalam pertempuran di masa lalu.

Dalam dua dekade masa jabatannya, Putin telah memanfaatkan warisan kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II untuk meningkatkan sentimen patriotik dan dukungan untuk pemerintahannya.

Jelang parade yang diselenggarakan hari ini, Putin mengecam Barat yang telah 'menghina' Rusia dengan meremehkan peran Soviet dalam kemenangan Perang Dunia II.

Baca Juga: Kisah Operasi Rahasia: Saat Indonesia Bantu Mujahidin Afghanistan Lawan Uni Soviet, 'Menyamar' untuk Berikan AK-47 Dalam Jumlah Banyak dengan Cara Ini

Baca Juga: Kerajaan Kutai Mencapai Puncak Kejayaan pada Masa Raja Ini yang Pimpin!

Artikel Terkait