Intisari - Online.com - Menjelang akhir hidupnya, Perdana Menteri Uni Soviet Joseph Stalin telah menghabiskan hampir seluruh waktunya dalam dacha yang ia miliki di pinggiran kota Kuntsevo, Moskow.
Ia gampang depresi saat sendirian, sehingga Stalin sering memanggil empat anggota sirkel dalamnya untuk bergabung dengannya untuk film dan makan.
Melansir Smithsonian Magazine, “kawan seperjuangan” Stalin pada waktu itu termasuk Georgy Malenkov, kemungkinan pengganti dan wakil perdana menteri Stalin; Lavrenti Beria, kepala polisi rahasia berpengaruh Stalin, yang juga berebut kekuasaan; Nikita Khrushchev, yang dipanggil Stalin ke Moskow untuk menyeimbangkan dinamika kekuasaan Malenkov dan Beria; dan Nikolai Bulganin, menteri pertahanan Stalin.
“Begitu dia bangun, dia akan menelepon kami—kami berempat—dan mengundang kami untuk menonton film atau memulai percakapan panjang tentang sebuah pertanyaan yang bisa diselesaikan dalam dua menit,” Khrushchev kemudian menceritakan.
Langkah itu sebagian untuk perusahaan, sebagian untuk mengawasi mereka.
Pada tahun 1953, Stalin berusia 73 tahun.
Dia menderita serangan jantung atau serangkaian stroke pada tahun 1945, dan kesehatannya tidak lagi sama sejak itu. Paranoianya juga mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Ketika dia pergi untuk pemeriksaan rutin pada tahun 1951, dokternya menyuruhnya untuk lebih banyak beristirahat dan bekerja lebih sedikit, kata-kata yang tidak diterima oleh Stalin, penulis biografi Roman Brackman menulis dalam The Secret File of Joseph Stalin: A Hidden Life .
“[T]tiga dekade sebelumnya, berencana untuk mempercepat kematian [Premier Vladimir] Lenin dan berpura-pura mengkhawatirkan kesehatannya, [Stalin] telah bersikeras agar Lenin dijauhkan dari tugas sehari-harinya,” jelasnya.
Dokter itu ditangkap dan didakwa bekerja sebagai mata-mata untuk intelijen Inggris.
Tetapi apakah Stalin mau mengakuinya atau tidak, kesehatannya memang lesu.
Ketika dia memanggil Kongres Partai Komunis—yang pertama dalam lebih dari satu dekade—pada tahun 1952, mereka yang hadir mengharapkannya untuk menguraikan peta jalan suksesi partai.
KOMENTAR