Bolshevik dan sekutu mereka menduduki gedung-gedung pemerintah dan lokasi strategis lainnya di Petrograd.
Mereka segera membentuk pemerintahan baru dengan Lenin sebagai kepalanya. Lenin pun menjadi diktator negara komunis pertama di dunia.
Pasca Revolusi Bolshevik atau yang disebut Revolusi Oktober ini, Perang Saudara antara Tentara Merah dan Tentara Putih Lenin pecah di Rusia.
Pada 16 Juli 1918, Romanov diserang oleh Bolshevik.
Perang tersebut berakhir pada tahun 1923 dan Tentara Merah Lenin mengklaim kemenangan, dan berdirilah Uni Soviet.
Dampak Revolusi Rusia
Revolusi Rusia berdampak pada terbentuknya Uni Soviet, sebuah negara sosialis pertama di dunia.
Selain itu, peristiwa ini juga memiliki dampak bagi dunia, termasuk bagi Indonesia.
Dalam buku The Russian Revolution (1994) karya Sheila Fitzpatrick, Revolusi Rusia berdampak pada meluasnya paham komunisme di dunia.
Keberhasilan Lenin dan Bolshevik mendirikan negara komunis menjadi inspirasi pergerakan revolusi di negara-negara terjajah lainnya.
Revolusi Rusia juga menyebabkan berkembangnya ideologi komunis dan sosialis di Indonesia.
Pada awal abad ke-20 Masehi, beberapa tokoh Sarekat Islam menganut paham komunis seperti Semaoen, Alimin dan Darsono.
Hal tersebut menyebabkan pecahnya Sarekat Islam menjadi dua yaitu SI Putih dan SI Merah.
SI Merah lalu berkembang menjadi Partai Komunis Indonesia pada tahun 1924.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR