Intisari-Online.com - Perang Rusia dan Ukraina membuat banyak negara khawatir.
Ini karena sebagian besar dari mereka menyebut perangRusia dan Ukraina sebagai tindakan pertahanan oleh Kremlin terhadap aktivitas NATO di Ukraina.
Jika benar ini cara Rusia agar Ukraina tidak masuk menjadi anggota NATO, maka hal itu telah membuat negara-negara seperti Finlandia dan Swedia khawatir.
Kini, jejak pendapat di Finlandiamenunjukkan bahwa publik di negara Nordik sekarang lebih suka bergabung denganaliansi tersebut.
Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto, setelah menghadiri pertemuan NATO di Brussels, mengatakan kepada wartawan: "Di sana kita sampai pada situasi di mana kita mungkin memerlukan kerja sama."
Sayangnya sikap Finlandia itu langsung diketahui oleh Rusia.
Tak tanggung-tanggung Rusia memberikan ancaman mengerikan kepada Finlandia.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Jumat (8/4/2022),juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia akan menyeimbangkan kembali situasi dengan tindakannya sendiri jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.
Vladimir Dzhabarov, seorang senator Rusia sejak 2009, memperingatkan bahwa bergabungnya Finlandia dengan NATO akan menjadi "tragedi mengerikan".
Dia menambahkan bahwa langkah seperti itu dapat memastikan "kehancuran negara mereka".
Bukan tidak mungkin apabila Finlandia akan menjadikan "target" Rusia berikutnya.
“Jika kepemimpinan Finlandia mendukungnya, itu akan menjadi kesalahan strategis."
“Finlandia, yang telah berhasil berkembang selama bertahun-tahun berkat hubungan perdagangan dan ekonomi yang erat dengan Rusia, akan menjadi target."
“Saya pikir itu akan menjadi tragedi yang mengerikan bagi seluruh rakyat Finlandia.”
Berbicara pada hari Kamis, Haavisto merujuk pada KTT NATO yang akan datang pada bulan Juni, dengan mengatakan bahwa pemerintah Finlandia akan mengklarifikasi posisi mereka tentang penerapan NATO di negara itu dalam beberapa minggu ke depan.
"Ada pertemuan penting NATO di Madrid pada bulan Juni," ungkapnya.
“Tentu saja, NATO bertanya-tanya apakah Finlandia dan mungkin Swedia akan mengajukan aplikasi keanggotaan mereka sebelum itu.”
Ini menggemakan sentimen Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin, yang mengatakan bahwa pilihan untuk bergabung dengan NATO atau tidak adalah keputusan yang memiliki konsekuensi.
"Kita perlu menilai efek jangka pendek dan jangka panjang," terangPerdana Menteri Finlandia, Sanna Marin.
“Pada saat yang sama, kita harus mengingat tujuan kita: memastikan keamanan Finlandia dalam segala situasi.”
Hubungan Finlandia dengan Rusia berubah secara permanen setelah invasi Rusia ke Ukraina.
ApalagiFinlandia sama seperti Ukraina yang merupakan negara tetangga Rusia.
Finlandia berbagi perbatasan dengan Rusia, membentang lebih dari 810 mil, atau 1.300 kilometer.
Mereka adalah negara anggota Uni Eropa dengan perbatasan terpanjang dengan Rusia.
Tapi merekamemiliki sejarah keselarasan non-militer karena posisi geografis - dan geopolitiknya yang unik.