Selama Kaisar Yinzong dipenjara, Janda Permaisuri Sun berulang kali mengiriminya pakaian hangat.
Ketika Kaisar Yingzong akhirnya dibebaskan dari penjara, dia kembali ke ibu kota.
Namun, begitu dia tiba, Kaisar Daizong segera menempatkan Yingzong di bawah tahanan rumah.
Dan selama penahanannya, Janda Permaisuri Sun melakukan kunjungan rutin kepadanya.
Pada tahun 1459, pemimpin kudeta, “Merebut Pintu”, meminta persetujuan Janda Permaisuri Sun untuk mengembalikan tahta Kaisar Yingzong.
Kudeta berhasil, dan Kaisar Yingzong menjadi kaisar.
Setelah restorasinya, gelar Janda Permaisuri Sun diperluas lebih lanjut.
Pada tahun 1462, Janda Permaisuri Sun meninggal karena sakit, lalu dia diberi gelar anumerta "Xiaogong", dan dimakamkan di Mausoleum Jingling.
Permaisuri Sun tampaknya sangat dihormati sebagai Janda Permaisuri oleh Kaisar Yingzong dan Daizong, yang kemudian mereka berdua memperluas gelar Permaisurinya.
Dia tampaknya menjadi permaisuri dan ibu yang berbakti.
Lalu, bagaimana Permaisuri Sun mendapatkan reputasi negatifnya yang bertahan selama berabad-abad benar-benar membingungkan karena Permaisuri Sun tampaknya sangat dihormati di masa hidupnya.
Orang hanya bisa berspekulasi bahwa ini muncul dari fakta bahwa dia adalah wanita yang kuat, dan wanita kuat dipandang sebagai ancaman di Tiongkok kuno.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR