Padahal kesepakatan itu untuk memasarkan gas Rusia untuk Sibur di China.
Ini terjadi karena Rusia takut gas Rusia itu akan menjadi sasaran sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) cs kepada mereka.
Apalagi salah satu direktur dan investor Sibur adalah Gennady Timchenko, sekutu jangka panjang Putin.
Timchenko telah diberi sanksi oleh Barat setelah aneksasi Rusia atas Krimea pada tahun 2014.
Inggris memberlakukan sanksi lebih lanjut terhadap miliarder Rusia pada Februari setelah keputusan Putin untuk mengerahkan pasukan ke republik-republik Donestk dan Luhansk yang memisahkan diri di Ukraina timur.
Keputusan Sinopec muncul setelah menghadiri pertemuan di Kementerian Luar Negeri.
China National Petroleum Corp (CNPC) dan China National Offshore Oil Corp (CNOOC) juga hadir.
Ini karena bos perusahaan diminta untuk mengevaluasi hubungan mereka dengan Rusia dan berhati-hati dalam urusan bisnis mereka dengan negara tersebut.
Seorang eksekutif di Sinopec mengatakan kepada Reuters: "Perusahaan akan secara tegas mengikuti kebijakan luar negeri Beijing dalam krisis ini."
“Tidak ada ruang sama sekali bagi perusahaan untuk mengambil inisiatif dalam hal investasi baru.”
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR