Penulis
Intisari-Online.com -Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan sekelompok pembunuh kembali beraksi untuk membunuh Presiden UkrainaVolodymyr Zelensky.
Namun hasilnya sama seperti sebelumnya.
Para pembunuh itu gagal menjalankan misinya untuk membunuhPresiden UkrainaVolodymyr Zelensky.
Sekelompok pembunuh itu dilaporkan tiba di Ukraina pada hari Minggu lalu.
Mereka membawa tugasuntuk melenyapkan pemimpin militer dan politik tertinggi negara itu.
Situs berita Ukraina, Unian melaporkan bahwa kelompok pembunuh itu hanya dihentikan setelah faksi anti-perang dalam dinas rahasia Rusia memberi tahu tim Zelensky di mana pasukan itu berada.
Ada 25 orang dalam kelompok pembunuh ini.
Selain Zelensky, ada target lain yang dilaporkan dalam daftar sasarankelompok pembunuh itu.
Salah satunyaPerdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dan kepala staf kepresidenan Andriy Yermak.
Sejak perang dimulai pada 24 Februari2022, ada laporan bahwa Zelensky selamat dari tiga hingga 12 upaya pembunuhan.
Mikhail Podolyak, kepala kantor kepresidenan, mengatakan kepada Pravda.com awal bulan ini bahwa dia yakin ada lebih dari selusin upaya.
Siapakah pelakunya?
Dilansir dariexpress.co.uk pada Rabu (23/3/2022), tentara bayaran dari kelompok Wagner yang didukung Kremlin dan pasukan khusus Chechnya diduga dikirim untuk membunuh Zelensky.
Daftar sasaran kelompok Wagner juga dikatakan termasuk Walikota Kyiv Vitali Klitschko dan saudaranya Wladimir.
Sebuah sumber yang mengetahui kegiatan kelompok Wagner mengatakan antara 2.000 dan 4.000 anggota tiba di Ukraina pada Januari dengan misi yang berbeda.
Kelompok itu diyakini melacak Zelensky dan rekan-rekannya melalui ponsel mereka.
Anggota kelompok Wagner sebelumnya telah dituduh melakukan kejahatan perang di negara tempat mereka ditempatkan.
Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada tiga orang dan entitas dari Wagner atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di Republik Afrika Tengah.
"Grup Wagner telah merekrut, melatih, dan mengirim operasi militer swasta ke zona konflik di seluruh dunia."
"Tujuannya untuk memicu kekerasan, menjarah sumber daya alam dan mengintimidasi warga sipil yang melanggar hukum internasional, termasuk hukum hak asasi manusia internasional."
Sebagai contoh, ada seorang pria Rusia yang mengaku sebagai bagian dari kelompok itu.
Lalu dia melakukan perjalanan ke Suriah dengan pesawat militer untuk membantu loyalis Bashar al Assad di Suriah.
Rusia bersikerasbahwa mereka tidak menggunakan tentara bayaran.
Malahan mereka hanya melakukan serangan dari udara dan darat.
Berita tentangupaya pembunuhan kepada Zelenskiy muncul saat Rusia terus menggempur pelabuhan Mariupol di Ukraina yang terkepung.
Militer Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia menembaki area dengan membabi buta.