Intisari-Online.com - Setelah gagal merebut ibu kota Ukraina, Kyiv, kini militer Rusia mengepung kota pelabuhan Mariupol.
Mariupol sendiri adalah target strategis utama bagi militer Rusia.
Militer Rusia lalu menuntut para pejuang di Mariupul untuk meletakkan senjata mereka.
Lalu setelahnya mereka bisa aman untuk meninggalkan kota.
Namun Ukraina sendiri menolak untuk melakukannya.
Sehingga dilaporkan sekitar 300.000 orang diyakini terjebak di sana.
Padahal kini persediaan hampir habis dan bantuan diblokir untuk masuk.
Apalagi warga di sana telah mengalami pengeboman Rusia selama berminggu-minggu tanpa listrik atau air yang mengalir.
Oleh karenanya, Dmytro Gurin, seorang anggota parlemen Ukraina, mengatakan Rusia sedang berusaha membuat kota pelabuhan Mariupol yang terkepung mengalami kelaparan agar menyerah.
"Rusia tidak membiarkan konvoi kemanusiaan memasuki kota dan kita melihat dengan jelas sekarang bahwa tujuan Rusia adalah untuk mulai menciptakan kelaparan di kota,” ujar Gurin seperti dilansir dari bbc.com pada Kamis (24/3/2022).