Intisari-Online.com -Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan ancaman besar terhadap negara lain di tengah panasnya perang Rusia dan Ukraina.
Di manaPresiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menggunakan senjata nuklir di Eropa.
Ini akan terjadi ada negara lain yang ikut campur dalam perang Rusia dan Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada bulan Februari,Putin berkata: “Tidak peduli siapa yang mencoba menghalangi jalankamiatau menciptakan ancaman bagi negara kami dan rakyat kami, mereka harus tahu bahwa Rusia akan segera merespons."
"Dan konsekuensinya belum pernah Anda lihat sepanjang sejarah Anda," sambungnya seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Rabu (23/3/2022).
Putin kembali menegaskan ancamannyadalam pertemuan televisi dengan kepala pertahanan Kremlin.
Peringatan itu khusus diberikan kepadanegara-negara NATO yang sangat agresif membantu Ukraina.
Melihat hal itu, Putinmemerintahkan Menteri Pertahanan dan kepala Staf Umum untuk menempatkan Angkatan Darat Rusia dalam siaga tempur.
Mengenai ancaman Putin itu,kepala juru bicara Putin Dmitry Peskov juga menjelaskannya.
Selama wawancara dengan CNN pada hari Selasa, diaberulang kali menolak untuk mengesampingkan Rusia menggunakan senjata nuklir terhadap apa yang dilihat Moskow sebagai "ancaman eksistensial".
Ketika ditanya dalam kondisi apa Putin akan menggunakan kemampuan nuklir Rusia, Peskov pun menjawab,.
"Jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kita, maka itu bisa terjadi.," jawabPeskov.
Dalam wawancara itu,Peskov menyampaikan beberapa hal.
Salah satunya soal apa yang ingin dicapai Rusia di Ukraina sampai sekarang belum tercapai.
Selain itu,"operasi militer khusus" yang menjadi awal perang Rusia dan Ukraina saat ini masih berlangsung tetat.
Sebab Rusia akan terus mengejar tujuan yang telah ditetapkan.
Selama wawancara, Peskov juga menggemakan tujuan utama operasi militer khusus adalah untuk menyingkirkan potensi militer Ukraina.
Lalu memastikan negara bekas Uni Soviet itu adalah "negara netral".
Alasannya sama seperti Krimea yang dianeksasi oleh Putin pada 2014, Ukraina jugabagian dari Rusia.
Bahkan negara bagian Luhansk dan Donetsk sudah menyatakan memisahkan diri dan "merdeka".
Jawaban Putin atau juru bicaranya soal Rusia akan menggunakan senjata nuklir langsung direspon Pentagon AS.
Pentagon AS jelas mengecam pernyataan itu sebagai sembrono.
Menurut mereka, senjata nuklir bukanlah cara yang harus dilakukan oleh Rusia. Kecuali jika mereka mau bertanggung jawab.
Meski begitu,juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan AS akan memantau terus apa yang terjadi di Rusia dan Ukraina.
“Kami memantau ini sebaik mungkin setiap hari.”
Untuk berjaga-jaga,AS diperkirakan akan mengumumkan lebih banyak sanksi yang akan dijatuhkan pada Rusia ketika Presiden Biden melakukan perjalanan ke Brussel untuk berbicara dengan para pemimpin NATO dan G7 pada hari Kamis.
Presiden Zelensky juga diharapkan untuk berbicara dalam pertemuan itu melalui telekonferensi jarak jauh.