Orang-orang pun ditetapkan untuk membunuh Shensheng karena upaya ‘pembunuhan’ ayahnya, Pangeran Shensheng menyadari bahwa tidak ada jalan keluar dari situasi ini, maka dia pun memutuskan untuk gantung diri.
Setelah Pangeran Shensheng bunuh diri, melansir History of Royal Women, Putri Liji memutuskan untuk menyingkirkan putra suaminya yang lain.
Dia memberi tahu suaminya bahwa dua putranya yang lain mencoba memberontak melawannya.
Adipati Xian mencoba untuk memerintahkan eksekusi kedua putranya, tetapi mereka berhasil melarikan diri sebelum bahaya menimp mereka.
Akhirnya, putra Liji sendiri, Xiqi, menjadi pewaris takhta kerajaan Jin.
Digambarkan Putri Liji berhenti merencanakan yang lain sejak dia mencapai tujuan utamanya, namun harga yang dibayar Putri Liji tidak sepadan.
Ketika Xiqi menjadi Adipati Jin pada tahun 651, dia dibunuh oleh Jenderal Li Ke, sebulan setelah suksesinya.
Pertumpahan darah tidak berhenti sampai di situ.
Saudara laki-laki Xiqi, Zhuozi, naik takhta, namun jabatannya juga berlangsung hanya sebulan ketika dia juga dibunuh oleh Li Ke.
Li Ke juga ‘mencambuk dan membunuh’ Putri Liji.
Dua orang yang berpura-pura duduk di atas takhta Jin sampai putra Adipati Xian, Cong’er, mengklaimnya pada tahun 636 SM.
Akhirnya, Putri Liji menjadi korban dari ambisinya sendiri.
Dia berhasil mengangkat putranya di atas takhta, tetapi semuanya berakhir dengan kekerasan.
Benarkah Putri Liji sejahat yang digambarkan?
Menariknya, Putri Liji tidak mencoba dan membalas dendam langsung pada suaminya yang telah membunuh ayahnya dan menjadikannya selir.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR