Dia bermimpi menjadikan Xiqi menjadi penguasa kerajaan Jin berikutnya, tapi ada satu kendala.
Adipati Xian telah menunjuk putra tirinya, Shensheng sebagai Putra Mahkota Jin, yang memiliki latar belakang yang bergengsi, karena Shensheng merupakan cucu dari Duke Huan dari Qi.
Sejarawan China menggambarkan Pangeran Shensheng sebagai korban yang saleh dan tidak bersalah, dan Putri Liji sebagai ibu tiri yang jahat dan manipulatif.
Putri Liji membujuk suaminya untuk mengasingkan Pangeran Shensheng dan dua putranya yang lain dari istana dengan dalih membela wilayah Jin.
Saat Pangeran Shensheng pergi, Putri Liji menambah benih kecurigaan di telinga suaminya, sehingga menimbulkan banyak keraguan tentang putranya itu.
Putri Liji terus mengatakan kepada suaminya bahwa putranya itu merencanakan pemberontakan rahasia melawannya sehingga Adipati Xian mulai takut pada putranya.
Barulah pada tahun 656 SM Putri Liji merencanakan untuk menyingkirkan putra tirinya itu dan menempatkan putranya sendiri di atas takhta.
Ketika Pangeran Shensheng kembali ke ibu kota untuk memberikan persembahan bagi mendiang ibunya, Qi Jiang, dengan membawakan daging dan anggur untuk ayahnya, Putri Liji meracuni makanan dan anggur untuk menjebak sang pangeran.
Dia memperlihatkan kepada publik dengan memberi makan daging pada anjing dan anggur kepada seorang gadis pelayan.
Anjing dan pelayan itu mati seketika, sehingga Pangeran Shensheng disalahkan karena mencoba membunuh ayahnya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR