Serangkaian gencatan senjata telah terjadi karena kekerasan terulang oleh pihak yang berperang.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengecam pengakuan Rusia atas republik separatis tersebut sebagai "sebuah pelanggaran kedaulatan dan integritas Ukraina".
Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk untuk konflik Rusia-Ukraina
Melansir The New York Times, langkah Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis itu dikhawatirkan dapat jadi pemicu intervensi militer Rusia terhadap Ukraina.
Tindakan pengakuan ini penuh makna, karena perbatasan yang diklaim oleh para pemimpin dua wilayah yang memisahkan diri melampaui wilayah yang sekarang dikendalikan Rusia, dan meluas ke ruang angkasa yang dikendalikan tentara Ukraina.
Pengakuan Rusia atas dua wilayah, yang disebut Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk, dapat memungkinkan para pemimpin separatis untuk meminta bantuan militer dari Rusia, yang selanjutnya memudahkan jalan untuk serangan militer, kata para pejabat Ukraina.
Ukraina kemungkinan akan menafsirkan itu sebagai pasukan Rusia memasuki wilayah Ukraina.
Konflik di wilayah separatis dimulai pada tahun 2014, ketika pemberontak yang setia kepada Rusia merebut gedung-gedung pemerintah di Donetsk dan Luhansk, memulai perang parit panjang dengan pasukan Ukraina.
Lebih dari 13.000 orang tewas dalam pertempuran di wilayah itu sejak itu.
KOMENTAR