Intisari-Online.com - Dalam 16 tahun terakhir, setidaknya ada enam kasus kekerasan di Sekolah Tinggi Ilmu Perkapalan (STIP) Jakarta.
Dari enam kasus itu, lima di antaranya korbannya sampai meninggal dunia.
Bagaimana tradisi kekerasan terus terjadi di sekolah tinggi, seperti STIP ini?
Senioritas di STIP Marunda, Jakarta Utara, kembali terjadi lagi.
Kali ini, yang menjadi korban adalah taruna STIP bernama Putu Satria Ananta Rastika (19).
Satria meninggal dunia setelah dianiaya seniornya, Tegar Rafi Sanjaya (21), Jumat (3/5).
Putu dipukul lima kali oleh Tegar di bagian ulu hati lantaran disebut melakukan kesalahan.
Pukulan yang dilayangkan Tegar pada akhirnya membuat Putu tersungkur.
Setelah itu, Tegar mencoba menarik lidah Putu dengan maksud untuk melakukan upaya pertolongan terhadap korban.
Tapi upaya tersebut malah berakibat fatal.
Putu tewas karena saat lidahnya ditarik Tegar, saluran pernapasannya tertutup dan menghambat aliran oksigen.
Kejadian yang menimpa Putu menambah jejak kekerasan di STIP yang terungkap ke publik.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR