Ancaman Perang di Timur Eropa Makin Nyata, Rusia Tiba-tiba Mengakui Kemerdekaan Wilayah Negara Ukraina Ini, Terkuak Agar Bisa Mudah Akses Jalur Serangan

May N

Editor

Intisari - Online.com -Dua republik pemberontak yang memerdekakan diri, Donetsk dan Luhansk, sudah diakui kemerdekaannya oleh Moskow.

Melansir Al Jazeera, kedua republik itu berada di sabuk karat di Ukraina Timur, dan lepas dari kontrol Kiev tahun 2014.

Sejak saat itu, lebih dari 14.000 warga telah terbunuh dalam pertarungan antara pasukan Ukraina dan pasukan separatis pendukung Moskow di sana.

Donetsk dan Luhansk

Donetsk, dikelilingi oleh tumpukan terak, adalah kota utama dalam cekungan tambang Donbas.

Awalnya dinamai Stalino, Donetsk adalah pusat industri berpasir yang didominasi oleh pertambangan.

Donetsk juga merupakan salah satu pusat penghasil baja utama di Ukraina.

Ada 2 juta penduduk tinggal di Donetsk.

Baca Juga: Padahal Dunia sedang Panik dengan Memburuknya Situasi Rusia-Ukraina, China Malah Bikin Gara-gara dengan Tembakkan Senjata Laser di Negara Dekat Indonesia ini

Baca Juga: Walau Hanya Negara Kecil, Ternyata Ukraina Punya 3.0000 Senjata Nuklir Warisan Uni Soviet, Tapi Mustahil Untuk Menggunakannya Karena Alasan Ini

Sedangkan Luhansk yang awalnya dinamai Voroshilovgrad, adalah kota industri berisikan 1,5 juta warga.

Kedua negara ini dikelompokkan dalam cekungan pada perbatasan dengan Rusia di tepi utara Laut Hitam, rumah bagi cadangan batu bara yang besar.

Wilayah itu diisi penutur bahasa Rusia karena banyak pekerja Rusia dikirim ke sana setelah Perang Dunia II selama era Soviet.

Konflik sejak 2014

Wilayah itu sudah dikunci dalam konflik bersenjata dengan tentara Kiev sejak pemberontakan yang didukung pasukan Kremlin mengikuti aneksasi Rusia ke Krimea tahun 2014.

Kemerdekaan mereka, yang diklaim mengikuti referendum, tidak dikenali oleh komunitas internasional.

Kiev dan Barat mengatakan Rusia memicu pemberontakan di timur, mengirim tentara dan senjata dalam jumlah banyak ke perbatasan untuk memperkuat pemberontakan tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Senin lalu ia mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.

Baca Juga: Beberapa Hari Lalu Tenang Saja Meski ada Kabar Invasi Rusia, Jurnalis Ungkap Kondisi Warga Ukraina saat ini, 'Mereka Sekarang ...'

Baca Juga: Jadi Titik Paling Genting dalam Krisis Ukraina, Inilah Donbas, Wilayah yang Sudah Hadapi Perang dengan Pasukan Rusia Sejak Tahun 2014, Tak Lagi Diakui Ukraina Atau Rusia

Donbas juga berada di jantung peperangan budaya antara Kiev dan Moskow, yang mengatakan bahwa Donbas, yang menjadi sebagian besar wilayah Ukraina timur, berbahasa Rusia dan perlu dilindungi dari nasionalisme Ukraina.

Kesepakatan perdamaian

Upaya untuk menyelesaikan konflik di Ukraina timur, mengikuti kesepakatan Minsk 2015, sudah buntu.

Kiev dan pasukan separatis saling tuduh keduanya melanggar kesepakatan itu.

Serangkaian gencatan senjata telah terjadi karena kekerasan terulang oleh pihak yang berperang.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengecam pengakuan Rusia atas republik separatis tersebut sebagai "sebuah pelanggaran kedaulatan dan integritas Ukraina".

Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk untuk konflik Rusia-Ukraina

Melansir The New York Times, langkah Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis itu dikhawatirkan dapat jadi pemicu intervensi militer Rusia terhadap Ukraina.

Baca Juga: Bak Seolah Bocorkan Situasi Asli di Ukraina, Tentara Rusia Terciduk Panik Seolah sedang Berperang Ketika tengah Siaran dengan Wartawan

Baca Juga: Saat Seisi Bumi Ketar-ketir dengan Situasi di Ukraina, Siapa Sangka Taiwan Juga Sedang Memanas, China Kerahkan Pasukan di Darat, Laut, dan Udara?

Tindakan pengakuan ini penuh makna, karena perbatasan yang diklaim oleh para pemimpin dua wilayah yang memisahkan diri melampaui wilayah yang sekarang dikendalikan Rusia, dan meluas ke ruang angkasa yang dikendalikan tentara Ukraina.

Pengakuan Rusia atas dua wilayah, yang disebut Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk, dapat memungkinkan para pemimpin separatis untuk meminta bantuan militer dari Rusia, yang selanjutnya memudahkan jalan untuk serangan militer, kata para pejabat Ukraina.

Ukraina kemungkinan akan menafsirkan itu sebagai pasukan Rusia memasuki wilayah Ukraina.

Konflik di wilayah separatis dimulai pada tahun 2014, ketika pemberontak yang setia kepada Rusia merebut gedung-gedung pemerintah di Donetsk dan Luhansk, memulai perang parit panjang dengan pasukan Ukraina.

Lebih dari 13.000 orang tewas dalam pertempuran di wilayah itu sejak itu.

Baca Juga: Ukraina Bisa Panas Dingin Dibuatnya, Senjata 'Mengerikan' Rusia Sudah Keluar Kandang, Konon Sudah Diuji Coba dengan Negara Tetangga Ukraina Ini, Hasilnya Memuaskan!

Baca Juga: Gelagat Vladimir Putin Mulai Tekuak, Dibongkar Oleh Prancis, Konon Rusia Sudah Siap Tarik Pasukannya Jika Hal Ini Telah Selesai, Citra Satelit Ungkapkan Fakta Ini

Artikel Terkait