Advertorial
Intisari - Online.com -Ketika Anda mendengar nama pemimpin Mongolia yang ditakuti atau Genghis Khan, Anda mungkin secara otomatis mengaitkan dirinya dengan perang, kematian, dan penaklukan.
Tapi memang benar, Genghis Khan terkenal akan hal itu.
Genghis Khan terkenal sebagai pemimpin warga Mongol yang haus darah dan juga otak militer yang mampu menelurkan strategi politik dan manuver yang hebat.
Lahir sebagai Temujin Borjigin di tahun 1162 Masehi, Khan menjadi salah satu pria paling ditakutkan di dunia sebelum ia meninggal pada Agustus 1227.
Genghis Khan menjalani hidup produktif sekalinya ia menetapkan jalan untuk menyatukan suku-suku pengembara Mongolia, berlatar pergerakan sebesar sebuah kekaisaran dalam buku-buku sejarah.
Dalam epitom kekuasaannya, Khan mendapat kendali wilayah hampir 12 juta mil persegi dan secara keseluruhan mengubah dunia.
Walaupun ia dulunya adalah pemimpin perang yang tangguh dan penguasa yang hebat, mengizinkan kebebasan beragama dan menghapus aksi penyiksaan, sejarah telah mendokumentasikan aksi kebrutalan yang ia lakukan.
Selama masa kekuasaannya, banyak cerita dihubungkan dengan kekejaman yang sering diperlukan untuknya mempertahankan kekuasaan dan terus-menerus bisa menaklukkan suatu daratan dan daratan lain.
Inilah beberapa daftar kekejaman Genghis Khan mengutip Ranker:
Meninggalkan tumpukan tulang-belulang manusia sangat besar sampai layaknya 'gunung'
Dari abad ke-12 sampai 1221, atas pembantaian Mongol, ada sebuah kota dikenal sebagai ratu kota terletak di lokasi yang sekarang menjadi Turkmenistan.
Merv adalah kota terbesar di dunia dengan populasi hampir setengah juta warga, tapi diperkirakan jika pasukan Mongol membunuh lebih dari 700.000.
Pada 25 Februari 1221, bangsa Mongol sampai di Merv untuk menilai selama enam hari apakah mereka akan melakukan pengepungan atau tidak, tapi akhirnya mereka memutuskan menyerang.
Bangsa Mongol berjanji kepada warga Merv memberikan keringanan jika mereka menyerah, tapi mereka melanggar janji itu dan menyerbu serta membantai seluruh warga di satu kota.
Genghis Khan sendiri duduk di atas tahta emas dan memerintahkan semua pasukan yang ditangkap dibawa ke dia sebelum dieksekusi.
Bangsawan mungkin jadi yang paling menderita karena mereka disiksa ketika bangsa Mongol mencari di mana mereka menyimpan kekayaannya.
Khan kemudian menyiapkan api untuk membakar makam Sultan Sanjar dan membakar kota sampai rata dengan tanah.
Terakhir, ia menumpuk para mayatnya.
"Orang-orang terbunuh dalam jumlah sangat besar," ujar Ata-Malek Juyvani, sejarawan untuk cucu Khan, "sampai tulang yang menumpuk membentuk gunung dan pasir gurun berubah warna menjadi merah dari darah orang-orang yang tewas."
Menjuluki dirinya sendiri sebagai 'Hukuman dari Tuhan'
Menunjukkan iman yang baik, Genghis Khan membayar lebih para saudagar dari Muslim barat yang mendekatinya berharap berhasil menjual barang-barang dengan harga berlebih.
Ia kemudian marah sampai menjarah barang dagangan tersebut.
Ia kemudian memutuskan membayar lebih untuk barang-barang tersebut dan memperbolehkan saudagar melanjutkan perjalanan perdagangan mereka.
Hal ini dilakukan dengan harapan mengejar perdagangan terbuka antara negara-negara ini.
Para saudagar melanjutkan perjalanan ke Otrar di mana mereka ditangkap oleh salah seorang gubernur kota itu.
Salah seorang saudagar berhasil meloloskan diri dari gubernur dan mengirimkan kabar kepada Khan mengenai para pembunuh saudagar.
Konon katanya Khan sangat marah dan murka sampai ia pergi ke gunung berdoa untuk bantuan mengenai apa yang harus ia lakukan mengenai situasi tersebut.
Hal ini menuntunnya pada perjalanan pembalasan berdarah.
Ia keluar untuk menaklukan kota demi kota sampai ia mencapai kota Bokhara.
Pembantaian yang terjadi sangat mengerikan sampai pasir-pasir gurun tampak menjadi refleksi kolam darah, dan tidak lama sesudahnya, Bokhara menyerah.
Salah satu kutipan Genghis Khan yang terkenal dikatakan saat menjarah kota Bokhara.
"Anda telah melakukan dosa besar," ia berkata pada pemimpin kota itu.
"Seseorang besar di antara Anda telah melakukan dosa-dosa ini. Jika Anda tanya kepada saya apa bukti dari perkataan saya, saya katakan karena saya adalah hukuman Tuhan. Jika Anda tidak melakukan dosa besar, Tuhan tidak akan mengirimkan hukuman seperti saya kepada Anda."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini