Meski Dikenal sebagai Gerombolan Buas yang Tanpa Ampun Habisi Musuhnya, Kekaisaran Mongol Genghis Khan Ternyata 'Mengubah Dunia' dengan Penemuan-penemuan Jenius Ini

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Ilustrasi Genghis Khan.

Intisari-Online.com - Mongolia adalah negara kecil yang berbatasan dengan China dan Rusia.

Mereka biasanya dikenal karena datarannya yang luas dan budaya nomadennya.

Namun, Mongolia pernah menjadi jantung Kekaisaran Mongol, yang didirikan oleh Genghis Khan pada abad ke-13.

Kekaisaran Mongol untuk sementara waktu menjadi kerajaan terbesar kedua yang pernah ada.

Baca Juga: Afghanistan: Sudah 2.500 Tahun Dijuluki 'Kuburan Kerajaan-kerajaan' Tempat Darah Para Pasukan Asing Tumpah di Pasirnya, Tak Takluk kepada Bilah Alexander Agung hingga Genghis Khan Sekalipun

Melansir The Vintage News, sejarawan sering menekankan politik ekspansif yeng mereka lakukan dengan penaklukan berdarah dan sikap tanpa ampun terhadap musuh.

Orang-orang Mongol tidak memiliki bahasa tertulis sampai Abad Pertengahan.

Sebagian besar dari apa yang kita ketahui tentang sejarah kuno mereka berasal dari legenda lisan, mitos, dan peribahasa mereka.

Namun, ada banyak sumber tertulis yang mendokumentasikan urusan Kekaisaran Mongol, dan dari sumber-sumber ini, para sejarawan mengetahui bahwa bangsa Mongol bukan hanya pembantai yang kejam, tetapi juga negara progresif yang berkontribusi pada perkembangan budaya Barat secara keseluruhan.

Baca Juga: Jutaan Nyawa Anak Cucu Genghis Khan di Afghanistan Terancam Musnah karena 'Ulah' Taliban, Inilah Suku Muslim Hazara 'Keturunan' Sang Kaisar Semesta

Kekaisaran Mongol menyebar dari Asia Timur menuju Timur Tengah.

Konsekuensi penting dari ekspansi ini adalah penciptaan apa yang disebut "Jalan Sutra", rute ekonomi penting yang menghubungkan negara-negara Eropa dengan sudut terjauh Asia.

Bangsa Mongol juga membawa penemuan baru bolak-balik melintasi Eurasia.

Banyak dari penemuan ini akhirnya membawa jalan mereka ke Eropa.

Baca Juga: Temui Attila si Cambuk Tuhan, Penguasa Bangsa Hun yang Ditakuti Kekaisaran Romawi tapi Diyakini Mati Mimisan pada Malam Pernikahannya, Alasannya?

Misalnya, orang China menemukan kertas dan menggunakan mesin cetak jenis bergerak sejak sekitar tahun 1041; Kekaisaran Mongol menggunakan kertas bukan perkamen dan diangkut ke Timur Tengah, di sana pedagang Eropa membawanya ke kota-kota Eropa.

Orang China menemukan bajak segitiga, bubuk mesiu, dan tanur tinggi.

Tungku sembur meningkatkan produksi logam Eropa, bajak segitiga merevolusi pertanian, dan bubuk mesiu mendorong perkembangan peperangan modern.

Sementara itu, bangsa Mongol menggunakan bubuk mesiu untuk mengembangkan granat tangan.

Baca Juga: Kisah Tolui Khan, Putra Genghis Khan yang Mengorbankan Hidupnya untuk Selamatkan Saudaranya dari Amukan Roh Bumi dan Air Tiongkok

Mereka merupakan negara pertama dalam sejarah yang menggunakannya.

Bangsa Mongol merupakan penemu yang produktif. Mereka adalah negara pertama yang menggunakan susu kering, produk yang saat ini digunakan di seluruh dunia.

Penjelajah Italia terkenal Marco Polo menulis tentang pasukan Tatar Mongolia yang kejam dan aktif pada masa pemerintahan Kubilai Khan.

Dia menyebutkan bahwa mereka membawa pasta yang terbuat dari susu yang dikeringkan di bawah sinar matahari dan menggunakannya sebagai suplemen makanan.

Selain itu, banyak penemuan Mongol bersifat militer: penemuan militer terpenting mereka adalah busur komposit.

Baca Juga: Hulagu Khan: Kisah Cucu Genghis Khan yang Juga Seorang Penguasa Mongol di Iran Jadi Leluhur Iran Modern

Orang Eropa pada waktu itu menggunakan busur sederhana yang terbuat dari potongan kayu tunggal.

Busur ini dapat digunakan untuk jarak pendek dan tidak terlalu akurat.

Di sisi lain, bangsa Mongol menggunakan busur komposit kecil dan presisi yang terbuat dari kayu, tanduk, dan otot.

Mereka juga merancang banyak jenis panah, termasuk panah berlubang yang menciptakan suara siulan khas saat ditembak.

Sementara itu, banyak orang berpikir bahwa bangsa Mongol hanyalah gerombolan orang barbar yang berkeliaran dan membantai semua orang di jalan yang mereka lalui.

(*)

Artikel Terkait