Intisari-Online.com- Pasukan Mongolmemenangkan pertempuran demi pertempuran, dan bertahan dengan diet darah kuda serta minuman keras.
Itu dilakukan untuk melalui medan perang guna dapat membunuh.
Sementara semua orang suka berbicara tentang betapa menakutkannya Spartan atau Romawi, orang Mongol lah yang memelopori taktik perang baru.
Bangsa Mongol terkenal setelah Genghis Khan mendirikan sebuah kerajaan pada tahun 1206 yang berpusat di stepa Asia Tengah.
Kerajaan itu mencakup lebih dari 9 juta mil persegi, menjadikannya salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah dunia.
Keberhasilan Mongol disebabkan oleh sejumlah faktor.
Mereka bisa menjadi kejam, tetap maju bertempur ketika sebagian besar akan mundur.
Mereka memiliki pembagian kerja yang baik.
Para perempuannya menjaga rumah sementara laki-laki melakukan sebagian besar pertempuran dengan sedikit gangguan.
Dan ikatan sosial mereka dengan kuda membuat mereka sangat mobile mudah bergerak ke mana saja.
Dalam satu kasus pada 1223, dua letnan Genghis Khan berkuda dengan 20.000 orang melawan 80.000 tentara Rusia.
Para penunggang kuda melakukan penarikan terkendali, dan Rusia mengejarnya dengan sembrono.
Setelah seminggu, Rusia terpecah dan para penunggang kuda berbalik, membanting 20.000 pasukan mereka melawan beberapa ribu orang Rusia sekaligus.
Bangsa Mongol menang dengan mudah, menggunakan busur dan tombak untuk membunuh pasukan Rusia.
Tetapi ketika Kekaisaran Mongol berkembang, medan mulai membatasi mereka.
Pasukan kuda sempurna untuk melintasi padang rumput yang dipenuhi hewan, dan bahkan bagus untuk pegunungan dan hutan, tetapi mencoba melintasi bagian paling jarang di Asia hampir mustahil.
Mereka bisa menghabiskan hari-hari berkuda dengan berat dan makanan yang hampir tidak cukup untuk menopang beberapa penunggang kuda, apalagi 20.000 orang atau lebih.
Misalnya, serangan tahun 1223 terhadap pasukan Rusia mengharuskan orang-orang Mongol menyeberangi padang rumput bermil-mil selama berhari-hari.
Mereka membawa susu kuda kering, daging kering, dadih kering.
Tentu, kedengarannya tidak menarik, tetapi itu bisa membuat mereka terus maju.
Tapi itu hanya akan membekali orang Mongol selama beberapa hari.
Karena mereka juga suka mabuk, mereka biasanya membawa minuman keras.
Dalam keadaan darurat, orang-orang Mongol akan memotong urat di leher kuda mereka di penghujung hari dan meminum beberapa tegukan darahnya.
Jadi, tidak hanya gerombolan itu akan membunuh musuh dalam keadaan mabuk minuman keras, tapi juga dan darah kuda.
(*)