Penulis
Intisari-Online.com- Pada permulaan abad ke-13, di padang-padang rumput Asia Tengah terjadi persaingan antara Genghis Khan dan Syah Persia (Iran).
Khan di sini artinya pangeran Mongol.
Sedangkan Genghis adalah pangeran yang paling perkasa di antara Khan-Khan itu.
Genghis Khan mungkin dilahirkan tahun 1167 dengan sebutan Timujin (pandai besi).
Menurut cerita, dia adalah seorang pandai besi dulunya.
Umur 15 tahun ia sudah menjadi prajurit dan telah menikah.
Tahun 1206 ia diangkat menjadi Khan.
Masa kecilnya adalah masa yang keras yang membentuknya menjadi seorang penakluk.
Orang Mongol hidup mengembara, suku-suku dari Asia Timur ini selalu merampok tempat-tempat yang mereka serbu.
Pada masa Genghis Khan, permusuhan yang ada sering kali dikarenakan perebutan jalan dagang.
Genghis Khan pernah menulis kepada Syah menyatakan maksudnya untuk memajukan perdagangan.
Namun Syah justru menyerang dan memusnahkan iring-iringan kereta dagang Khan.
Atas tindakan itu Genghis kembali menulis:
"Anda sudah memilih perang, Perang akan terjadi. Hanya Tuhan yang tahu."
Jelaslah perang macam apa yang akan terjadi. Khan adalah prajurit yang kejam.
Sebagian besar Asia Tengah bahkan dibabatnya dengan pedang dan dibakar.
Seluruh penduduknya disapu dan kebudayaannya dimusnahkan.
Pasukan-pasukan Mongol merusak kota Persia bernama Herat sehingga rata dengan tanah.
Konon lebih dari sejuta penduduk dibantai sedangkan tukang-tukang yang paling pandai diangkut ke Asia tengah.
Salah satu cara yang paling disukai oleh Khan dalam bertempur ialah memakai perisai manusia.
Artinya penduduk yang ditaklukkkan dikumpulkan dan disuruh maju di uka pasukan Khan.
Tahun 1229 ia mengepung kota Bukhara selama 10 hari dan berhasil merebutnya.
Ia mengumpulkan pedagang-pedagang kaya di lapangan pasar.
Kemudian menawarkan ampunan bagi mereka yang bersedia menyerahkan hartanya.
Mereka menyerahkan hartanya, tetapi untuk kemudian dibantai.
Lalu Genghis Khan mendirikan menara besar yang dikenal sebagai Menara Kematian.
Sampai sekarang masih ada.
Tujuan Khan yang terakhir adalah menyeberangi sungai Kuning di Tiongkok.
Namun dalam penyerbuan ini ia meninggal (1227).
Bukan karena dibunuh melainkan akibat jatuh dari kuda ketika berburu.(Artikel ini sudah pernah terbit pada majalah Intisari edisi Agustus 1974).
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari