Jutaan Nyawa Anak Cucu Genghis Khan di Afghanistan Terancam Musnah karena 'Ulah' Taliban, Inilah Suku Muslim Hazara 'Keturunan' Sang Kaisar Semesta

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Suku Hazara di Afghanistan
Suku Hazara di Afghanistan

Intisari-Online.com - Empat bulan sebelum merebut Kabul, Taliban mengeluarkan video propaganda yang menargetkanminoritas Syiah di negara itu, khususnya Hazara.

Hazara, yang secara populer diyakini sebagai keturunan dari prajurit abad ke-13 Genghis Khan dan pasukan Mongolnya, berjumlah 15 persen dari 38 juta penduduk Afghanistan, menurut para pejabat, meskipun beberapa Syiah menyebutkan angka itu sebenarnya lebih tinggi.

Melansir India Today, Senin (23/8/2021), Hazara menganggap diri mereka sebagai keturunan kaisar 'semesta' Mongolia abad pertengahan Genghis Khan, yang tentaranya menyerbu China, Asia Tengah dan Afghanistan pada abad ke-13.

Selama pemerintahan mereka di tahun 1990-an, Taliban telah menyatakan Hazara sebagai non-Muslim (atau kafir) dan memerintahkan pembantaian mereka.

Baca Juga: Tampaknya Percuma Saja Taliban Rampas 100 Helikopter dari Militer Afghanistan, Rupanya Sebagian Besar dalam Kondisi Ini dan Taliban Tak Akan Bisa Mengatasinya

Kali ini, Taliban telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mendiskriminasi orang-orang yang berbeda dari pandangan agama sejauh mereka mengikuti hukum Syariah yang sekarang diberlakukan di wilayah Afghanistan di bawah kendali mereka.

Namun, Taliban telah meledakkan patung Abdul Ali Mazari di Bamiyan, yang dianggap sebagai ibu kota komunitas etnis Hazara.

Abdul Ali Mazari adalah seorang pemimpin Hazara yang terkenal dan dianggap sebagai pejuang perjuangan mereka mencari kesetaraan dengan Muslim lainnya di Afghanistan.

Taliban telah mengeksekusi Abdul Ali Mazari pada 1995.

Baca Juga: Dulunya Jadi Tawanan Perang Amerika Sampai Dijebloskan di Penjara Guantanamo, Kini Sosok Petinggi Taliban Ini Rupanya Malah Diangkat Jadi Orang Penting Ini

Jika Hazara Adalah Muslim, Mengapa Taliban Menargetkan Mereka?

Taliban mengikuti keyakinan Islam Sunni. Hazara sebagian besar adalah Syiah.

Pada periode pasca-Genghis Khan, Hazara makmur di daerah lembah Afghanistan Tengah hingga sekitar abad ke-18.

Pada 1770-an, wilayah mereka yang disebut Hazarajat dianeksasi oleh penguasa Afghanistan Ahmad Shah Durrani, yang merupakan seorang Pashtun dan Sunni.

Baca Juga: Saat Amerika Saja Sudah Tak Peduli, China hingga Rusia Justru Berebut Dekati Taliban untuk Wujudkan Hal Ini

Pengucilan besar-besaran Hazara, Syiah, kemudian dilakukan dengan mendorong mereka ke bukit dan gunung yang kasar untuk tinggal di sana.

Pada abad ke-19, emir Pashtun Abdul Rahman memerintahkan eksekusi massal orang-orang Syiah ketika dia menyerbu tanah air Hazara, memaksa mereka melarikan diri jauh ke pegunungan, Iran dan Pakistan.

Terkurung sebagian besar di pegunungan kering dan dihubungkan oleh bahasa mereka sendiri yang disebut Hazaragi, Hazara menjadi sasaran militansi Pashtun, sekarang dalam bentuk Taliban.

Baca Juga: Masih Dianggap Kelompok Teroris Oleh Rusia, Siapa Sangka Negeri Beruang Merah Sudah Ancang-Ancang Akan Hancurkan Taliban Jika Sampai Berani Lakukan Hal Ini

Apakah Taliban Satu-satunya Ancaman Terhadap Hazara di Afghanistan?

Tidak, kelangsungan hidup Hazara juga terancam oleh ISIS.

Seperti Taliban, ISIS mengikuti keyakinan Islam Sunni.

Sejak kemajuannya di Afghanistan, ISIS telah menargetkan masjid-masjid yang dikunjungi oleh Hazara, dan rumah sakit di daerah yang didominasi Hazara.

Baca Juga: Pantesan Semudah Ini Taliban Bisa Mengetahui Pengkhianat, Ternyata Mereka Punya Alat Untuk Mengetahui Warga Afghanistan yang Jadi Mata-Mata AS

(*)

Artikel Terkait