Intisari-Online.com - Pada abad ke-13, gelombang kehancuran mengalir di Asia dan ke Eropa.
Bangsa Mongol, gabungan suku dan klan timur jauh dari Dataran Tinggi Mongolia, bersatu dan mengatur ulang pasukan mereka untuk memperluas wilayah kekuasaan.
Bangsa Mongol mulai berkembang di bawah Genghis Khan, dan ekspansi itu berlanjut lama setelah kematiannya.
Selama lebih dari 100 tahun, tentara Mongol menyapu Selatan dan Barat.
Namun, sebagai tentara yang terkenal tak terkalahkan, pasukan Mongol kalah juga melawan Kesultanan Mamluk pada Perang Ain Jalut.
Perang itu terjadi pada 1260 Masehi.
Pada perang tersebut, pasukan Mamluk dipimpin oleh Qutuz sedangkan tentara Mongol dipimpin oleh Katbugha.
Bangsa Mongol pada zaman itu dikenal sebagai bangsa kejam yang memiliki pasukan tempur yang andal.
Andalan dari tentara Mongol ialah kavaleri dan serangan cepat.
Pada perang tersebut keduanya memiliki jumlah pasukan yang sama yakni 20.000 dan bertemu di Ain Jalut.