'Perang Akan Terjadi, Hanya Tuhan yang Tahu,' Saat Genghis Khan Hendak 'Meniupkan Badai' Perang terhadap Syah Persia hingga Dirikan Menara Kematian

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com-Kekaisaran Mongol adalah kekaisaran terbesar kedua dalam sejarah dunia yang berkuasa antara 1206-1368.

Pada puncak kejayaannya, wilayah kekuasaan kekaisaran ini mencapai 33 juta kilometer dengan penduduk sebanyak 100 juta jiwa.

Sepanjang sejarah, hanya Britania Raya yang mampu mengungguli pencapaian tersebut.

Kekaisaran Mongol didirikan oleh Genghis Khan pada 1206.

Puncak kejayaan kekaisaran ini dapat dicapai pada masa pemerintahan Kubilai Khan, yang berkuasa antara 1260-1294.

Baca Juga: Hadapi 80.000 Gerombolan Rusia, Meminum Darah Kuda Jadi 'Rahasia' Pasukan Mongol 'Pimpinan Genghis Khan' Bisa Lumpuhkan Musuh dengan Tangkas

Pada permulaan abad ke-13, di padang-padang rumput Asia Tengah terjadi persaingan antara Genghis Khan dan Syah Persia (Iran).

Khan di sini artinya pangeran Mongol.

Sedangkan Genghis adalah pangeran yang paling perkasa di antara Khan-Khan itu.

Genghis Khan mungkin dilahirkan tahun 1167 dengan sebutan Timujin (pandai besi).

Menurut cerita, dia adalah seorang pandai besi dulunya.

Umur 15 tahun ia sudah menjadi prajurit dan telah menikah.

Tahun 1206 ia diangkat menjadi Khan.

Baca Juga: Tak Takut Menghadapi Hukuman Mati, Inilah Malaikat Maut Genghis Khan yang Justru Berbalik Jadi Jadi Tangan Kanannya untuk Menyerang Kekaisaran Khwarazm

Masa kecilnya adalah masa yang keras yang membentuknya menjadi seorang penakluk.

Orang Mongol hidup mengembara, suku-suku dari Asia Timur ini selalu merampok tempat-tempat yang mereka serbu.

Pada masa Genghis Khan, permusuhan yang ada sering kali dikarenakan perebutan jalan dagang.

Genghis Khan pernah menulis kepada Syah menyatakan maksudnya untuk memajukan perdagangan.

Namun Syah justru menyerang dan memusnahkan iring-iringan kereta dagang Khan.

Baca Juga: Afghanistan: Sudah 2.500 Tahun Dijuluki 'Kuburan Kerajaan-kerajaan' Tempat Darah Para Pasukan Asing Tumpah di Pasirnya, Tak Takluk kepada Bilah Alexander Agung hingga Genghis Khan Sekalipun

Atas tindakan itu Genghis kembali menulis:

"Anda sudah memilih perang, Perang akan terjadi. Hanya Tuhan yang tahu."

Jelaslah perang macam apa yang akan terjadi. Khan adalah prajurit yang kejam.

Sebagian besar Asia Tengah bahkan dibabatnya dengan pedang dan dibakar.

Seluruh penduduknya disapu dan kebudayaannya dimusnahkan.

Baca Juga: Jutaan Nyawa Anak Cucu Genghis Khan di Afghanistan Terancam Musnah karena 'Ulah' Taliban, Inilah Suku Muslim Hazara 'Keturunan' Sang Kaisar Semesta

Pasukan-pasukan Mongol merusak kota Persia bernama Herat sehingga rata dengan tanah.

Konon lebih dari sejuta penduduk dibantai sedangkan tukang-tukang yang paling pandai diangkut ke Asia tengah.

Salah satu cara yang paling disukai oleh Khan dalam bertempur ialah memakai perisai manusia.

Artinya penduduk yang ditaklukkan dikumpulkan dan disuruh maju di muka pasukan Khan.

Tahun 1229 ia mengepung kota Bukhara selama 10 hari dan berhasil merebutnya.

Ia mengumpulkan pedagang-pedagang kaya di lapangan pasar.

Kemudian menawarkan ampunan bagi mereka yang bersedia menyerahkan hartanya.

Baca Juga: Temui Attila si Cambuk Tuhan, Penguasa Bangsa Hun yang Ditakuti Kekaisaran Romawi tapi Diyakini Mati Mimisan pada Malam Pernikahannya, Alasannya?

Mereka menyerahkan hartanya, tetapi kemudian dibantai.

Lalu Genghis Khan mendirikan menara besar yang dikenal sebagai Menara Kematian.

Sampai sekarang masih ada.

Tujuan Khan yang terakhir adalah menyeberangi sungai Kuning di Tiongkok.

Namun dalam penyerbuan ini ia meninggal (1227).

Bukan karena dibunuh melainkan akibat jatuh dari kuda ketika berburu.(Artikel ini sudah pernah terbit pada majalah Intisari edisi Agustus 1974).

(*)

Artikel Terkait