Intisari - Online.com - Kerajaan Majapahit tidak dipungkiri adalah kerajaan terbesar Hindu-Buddha di Indonesia.
Kerajaan mencapai masa kejayaan ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan patihnya Gajah Mada.
Keduanya berhasil menyatukan Nusantara.
Namun tahukah Anda, pemikiran menyatukan Nusantara dan berpandangan politik ke luar Jawa tumbuh dari raja Singasari, Kertanegara.
Dikutip dari kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca, Kertanegara ingin menundukkan Bakulapura.
Kini, wilayah ini disebut dengan Tanjungpura, dan di masa Majapahit sampai seterusnya, wilayah ini berkaitan dengan Jawa.
Selanjutnya Gajah Mada mengungkit kembali keberadaan wilayah ini, dan Tanjungpura disebut sebagai bagian dari cita-cita dalam sumpahnya, Sumpah Palapa.
"Sesudah kalah Nusantara, saya menikmati istirahat, sesudah kalah daerah Gurun, Seran, Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, waktu itulah saya istirahat," serunya di hadapan para pejabat Majapahit.
Baca Juga: Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit, Ini Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Lewat bukunya Masa Akhir Majapahit, Arkeolog Hasa Djafar menyebut letak Tanjungpura sebenarnya belum dapat dipastikan, walau begitu para sarjana selalu menghubungkannya dengan daerah di Kalimantan.
Kemudian banyak pihak berpendapat setelah membaca Negarakertagama jika Tanjungpura dipakai untuk menyebut seluruh Pulau Kalimantan.
KOMENTAR