Find Us On Social Media :

Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit, Ini Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

By Khaerunisa, Senin, 13 Desember 2021 | 19:40 WIB

Ilustrasi. Bhinneka Tunggal Ika.

Intisari-Online.com - Apa makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika?

Pada sidang BPUPKI pertama (29 Mei hingga 1 Juni 1945), semboyan ini dibacakan oleh Mohammad Yamin.

Ia membacakannya dalam tulisan berjudul 'Verspreide Geschriften' karya Johan Hendrik Casper Kern seorang orientalis ahli bahasa Belanda.

Seperti dilansir dari situs resmi Republik Indonesia, begitu Moh Yamin menyebut frasa Bhinneka Tunggal Ika, I Gusti Bagus Sugriwa sontak meneruskan frasa tersebut dengan “Tan hana dharma mangrwa” yang berarti tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

Baca Juga: Memiliki Lambang Kepala Banteng, Apa Contoh Pengamalan Sila ke-4?

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sendiri kemudian menjadi semboyan negara Indonesia.

Ia disematkan ke dalam lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila.

Menurut Mohammad Hatta, adanya semboyan ini dalam Garuda Pancasila merupakan usul Soekarno saat perancangan lambang negara tersebut.

Begitulah sejarah 'Bhinneka Tunggal Ika' menjadi semboyan bagi Indonesia. Tetapi, dalam sejarahnya sendiri semboyan ini sudah ada sejak abad ke-14, yaitu pada masa kerajaan Majapahit.