Henry IV telah melihat ancaman itu dengan cukup baik untuk mencoba mengusir mereka, tetapi Marie dengan keras kepala terus mendukung mereka dan memberikan uang dan jabatan untuk mereka.
Kas negara dihabiskan Cincino Concini dan istrinya dan akhirnya posisi Ratu semakin tersudut.
Sebagai raja selanjutnya, Louis XIII sadar posisinya lebih kuat dari posisi ibunya, dan melihat ibunya buta terhadap Concino Concini, Louis XIII mengirimkan elang raja, Charles d'Albert de Luynes untuk membunuh Concini.
Istrinya ditangkap atas sihir dan dieksekusi dengan guillotine, tapi Louis XIII juga memerintahkan ibunya untuk menjadi tahanan rumah karena memaksanya menikah dengan Anne dari Austria yang tidak ia sukai.
Ia melarikan diri dengan bantuan dua pria lalu kembali ke istana tanpa gentar dengan menggelar pameran seni yang dibantu oleh Peter Raul Rubens.
Setelah de Luynes meninggal, Louis XIII bekerja dengan Richelieu yang dulunya merupakan delegasi baru dari pendeta, yang juga menjadi tokoh penengah Louis XIII dan Marie de Medici.
Louis XIII berhasil membuat Richelieu memihaknya, bukan memihak Marie de Medici lagi, dan akhirnya Marie de Medici diasingkan dari semua urusan negara.
Dibuang kedua kalinya, Marie de Medici melarikan diri dengan menunggangi kuda di usia 58 tahun mencari perlindungan di Belanda da Spanyol.
Begitu terasing, ia bahkan tidak tahu mengenai kelahiran Louis XIV di masa depan, yang akan menjadi raja terakhir Kerajaan Perancis bersama ratunya, Marie Antoinette.
Marie de Medici meninggal dalam kemiskinan di usia 67 tahun di Cologne, di sebuah rumah yang diberikan oleh Rubens untuknya.
Sayang sekali, harta terakhirnya, burung beo peliharannya, diberikan kepada Richelieu, pria yang sudah ingin ia bunuh dengan perencanaan matang selama tahun-tahun terakhir hidupnya.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
KOMENTAR