Gundik Raja Henry IV yang sudah akan dinikahinya, Henriette d'Entragues, pada suatu acara resmi diperkenalkan kepada Marie de Medici dan Henry IV mengatakan, "Mademoiselle telah menjadi nyonya saya. Dia akan menjadi pelayan Anda yang paling patuh."
Ia kemudian meletakkan tangan di kepala Henriette, mendorongnya untuk berlutut dan memaksanya mencium ujung gaun ratu.
Sejak saat itu walaupun keduanya melahirkan keturunan Henry IV dalam waktu yang bersamaan, keduanya tidak bisa menjadi teman.
Marie de Medici terbukti memang subur dan segera melahirkan banyak keturunan untuk Henry IV, sayangnya anak gundik Henry IV juga dibesarkan di istana, membuat Marie yang cinta kepada Henry IV membenci keputusannya.
Anak pertama Marie de Medici dan Henry IV, Louis XIII, juga tidak terlalu dekat dengan saudara-saudara tirinya.
Dari kelima anak Marie de Medici, ketiga putrinya berhasil ia nikahkan dengan posisi dan gelar yang baik: Elizabeth Valois menikah dengan Philip IV dari Spanyol, Christine dari Perancis dengan Victor Amadeus I, adipati Savoy, sedangkan Henrietta Maria dengan Charles I, raja Inggris.
Namun, Marie de Medici selalu ketakutan di istana Perancis, hal ini karena suaminya menjadi musuh para ekstremis fanatik agama dan kelas pekerja, sedangkan ketakutannya sendiri adalah dendam Henriette d'Entragues yang masih menunggu agar Henry IV menikahinya, sehingga Marie de Medici mulai takut akan ancaman bagi suksesi kerajaan dan jika suatu saat posisinya digulingkan.
Ia mulai terobsesi dengan penobatan resmi, yang datang pada tahun 1610 ketika Henry IV melakukan kampanye militer dan membuatnya meninggalkan ibu kota.
Selama ketidakhadirannya, Marie akan ditunjuk untuk bertindak sebagai wali, tetapi sebelum kepergiannya dia berusaha untuk mengamankan posisinya lebih kuat melalui upacara yang disucikan.
Henry setuju, tetapi dengan enggan, merasa bahwa peristiwa itu mungkin membawa nasib buruk baginya.
KOMENTAR