Intisari - Online.com -Dunia tampaknya belum boleh tenang dan melanjutkan hidup seperti sebelum ada pandemi Covid-19, karena ada ancaman varian baru Covid-19 dari Afrika Selatan.
Varian B.1.1.529 atau Omicron ini telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai variant of concern.
Varian ini bahkan disebut memiliki kemampuan memengaruhi efikasi vaksin.
Hasil penelitian awal menunjukkan Omicron meningkatkan risiko infeksi ulang dibandingkan VoC lainnya.
Berikut adalah beberapa negara yang sudah melaporkan Omicron di negaranya, dikutip dari Kompas.com.
Hong Kong
Hong Kong telah melaporkan dua kasus Covid-19 varian Omicron.
Pasien pertama berkaitan dengan seorang pelancong dari Afrika Selatan dan pasien kedua berkaitan dengan seseorang yang baru melakukan perjalanan dari Kanada.
Baca Juga: Menilik Kesiapan Sejumlah Daerah Memitigasi Bencana Alam di Masa Pandemi Covid-19
Juru Bicara Kementerian Kesehatan mengatakan, pelancong dari Afrika Selatan menggunakan masker dengan katup yang tidak menyaring udara yang diembuskan dan mungkin telah menularkan virus ke tetangganya ketika pintu kamar hotel terbuka.
Sebanyak 12 orang yang tinggal di kamar yang dekat dengan dua kasus Hong Kong sekarang menjalani karantina wajib 14 hari di fasilitas pemerintah, dikutip dari Bloomberg.
Belgia
Belgia menjadi negara Eropa pertama yang melaporkan adanya varian Omicron Jumat (26/11/2021).
Menteri Kesehatan Belgia Frank Vandenbroucke menyebut, kasus varian B.1.1.529 telah ditemukan pada orang yang tidak divaksinasi yang telah mengembangkan gejala dan dites positif 22 November.
"Ini adalah varian yang mencurigakan. Kami tidak tahu apakah itu varian yang sangat berbahaya," kata dia, dikutip dari Reuters.
Pasien pertama tersebut diketahui mengalami gejala 11 hari setelah kembali dari Mesir melalui Turki.
Dia memiliki gejala seperti flu, tetapi sampai saat ini tidak ada tanda-tanda penyakit parah.
Inggris
Inggris melaporkan adanya kasus varian Omicron Sabtu (27/11/2021), seperti disampaikan oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Kasus itu datang dari perjalanan ke Afrika Selatan.
Johnson menetapkan langkah-langkah yang mencakup aturan pengujian yang lebih ketat, untuk orang-orang yang tiba di negara itu.
Tetapi pengetatan terbaru itu tidak membatasi aktivitas sosial selain mewajibkan pemakaian masker di beberapa pengaturan.
"Kami akan meminta siapa pun yang memasuki Inggris untuk melakukan tes PCR pada akhir hari kedua setelah kedatangan mereka dan mengisolasi diri sampai mereka mendapatkan hasil negatif," kata Johnson dalam konferensi pers.
Orang-orang yang telah melakukan kontak dengan orang yang dites positif untuk kasus dugaan Omicron harus mengasingkan diri selama 10 hari.
Pemerintah Inggris juga akan memperketat aturan mengenakan masker, kata Johnson, menambahkan langkah-langkah itu akan ditinjau dalam tiga minggu.
Baca Juga: Kemenkominfo Imbau Kaum Muda Waspada Terhadap Berita Hoaks
Jerman
Kementerian kesehatan di negara bagian Bavaria Jerman juga mengumumkan dua kasus varian yang dikonfirmasi.
Kedua orang itu memasuki Jerman di bandara Munich pada 24 November, sebelum Jerman menetapkan Afrika Selatan sebagai daerah varian virus, dan sekarang menjalani isolasi, kata kementerian itu, tanpa menyatakan secara eksplisit bahwa orang-orang itu telah melakukan perjalanan dari Afrika Selatan.
Italia
Di Italia, Institut Kesehatan Nasional mengatakan kasus varian baru telah terdeteksi di Milan pada seseorang yang berasal dari Mozambik.
Israel
Israel mengidentifikasi kasus Omicron pertama Jumat (26/11/2021).
"Varian yang ditemukan di negara-negara Afrika selatan telah diidentifikasi di Israel pada seseorang yang kembali dari Malawi," kara Kementerian Kesehatan.
Dua kasus lain juga dilaporkan menginfeksi orang yang baru kembali dari luar negeri.
Ketiga orang itu semuanya sudah divaksin Covid-19.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengadakan pertemuan pada Jumat pagi dengan pejabat kesehatan masyarakat dan pemerintahnya untuk membahas situasi Covid-19 di negara itu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini