Pierre Levegh, pengemudi tunggal tim Mercedes, sebelum balapan mengeluh bahwa lintasannya terlalu sempit di dekat area pit-stop dan tribun.
Apa yang dilihatnya memang tidak salah.
Levegh mungkin saja memenangkan lomba itu, jika tidak terjadi satu kesalahan dalam satu jam terakhir perlombaan.
Menurut seorang yang merekam balapan itu, pembalap jaguan Mike Hawthorn bersiap masuk ke pit-stop dan tampak melambat.
Namun, pengereman yang dilakukannya menyebabkan mobil di belakangnya, Austin Healey yang dikendarai oleh pembalap Inggris Lance Macklin, bergeser ke tengah lintasan.
Ketika itulah Mercedes Pierre Levegh, yang tengah melaju dengan kecepatan 150 m/jam, menaiki bagian belakang mobil Macklin dan melayang ke udara.
Mobil itu menabrak pembatas tribun dan bagian-bagiannya yang meledak beterbangan menghantam kerumunan penonton.
Levegh dan lebih dari 80 penonton yang memadati tribun, kehilangan nyawa mereka dalam kecelakaan mengerikan itu.
Dalam beberapa detik, kota provinsi 120 di barat daya Prancis itu menjadi kamar mayat.
Baca Juga: Rio Haryanto sebagai Pebalap Indonesia yang Menjanjikan Harapan Besar
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR