Find Us On Social Media :

Rio Haryanto sebagai Pebalap Indonesia yang Menjanjikan Harapan Besar

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 19 Februari 2016 | 16:30 WIB

Rio Haryanto sebagai Pebalap Indonesia yang Menjanjikan Harapan Besar

Intisari-Online.com - Rio Haryanto disebut-sebut sebagai pembalap muda Indonesia yang menjanjikan harapan besar. Dengan kinerja yang terus menanjak, ia diyakini bakal mampu mengharumkan nama bangsa di balap mobil tingkat dunia. Usianya kini 23 tahun, dan jalan menuju percaturan dunia balap, dengan Formula1 sebagai puncaknya, telah berada di depannya.

Menurut Rio, semua itu didapat dengan kerja keras. Bahkan, kadang kerja keras saja tidak cukup. “Banyak sekali faktor yang bisa menentukan seseorang sukses di dunia balap. Mulai dari mobil, mesin, baut, hingga kekompakan tim ikut menentukan,” terang lajang kelahiran Surakarta, 22 Januari 1993 ini.

Namun, lanjutnya, yang paling utama adalah faktor diri sendiri. “Sekalipun mobilnya bagus, kalau orang yang mengemudikannya kurang oke, tidak akan berhasil,” katanya. Karena itulah, balapan sebenarnya lebih kompleks ketimbang jenis olahraga lain.

Umur tujuh tahun berlatih gokart

Rio lahir dan dibesarkan dalam keluarga pebalap. Ayahnya, Sinyo Haryanto, seorang pembalap nasional di era 1970-1980-an. Kakaknya, Roy, kemudian mengikuti jejak sebagai pebalap. Ketika Rio masih bermur 5,5 tahun, mereka kerap mengajaknya berakhir pekan di sirkuit, berlatih gokart. Meski belum cukup umur, Rio iseng-iseng nyobain. Lama-lama, ia merasa suka dan jadi hobi. Menjelang umur 7 tahun ia mulai intens berlatih.

Melihat perkembangan Rio yang pesat, sang ayah lantas mendorong dia ikut lomba balap. Rio masih ingat betul, balapan pertamanya waktu itu digelar di Surabaya tahun 1999. Meski menjadi pebalap debutan, penampilannya tidak mengecewakan. Ia berhasil meraih podium. Sejak itu, ia lebih serius menekuni balapan dengan berlatih lebih keras lagi.

Prestasi demi prestasi diraih. Tak hanya di tingkat kejuaraan nasional, melainkan juga mancanegara. Di antaranya kejuaraan gokart yunior tingkat Asia, Junior Asian Karting Championship, yang digondolnya dua tahun berturut-turut, 2007-2008. Tingkat lomba yang diikutinya terus naik dari tahun ke tahun seiring peningkatan penampilannya.

Di tahun 2010, Rio mendapat kesempatan ikut lomba GP3 dan sempat menjajal Formula One (F1). Namun, ia tersendat. Pasalnya, balapan di formula sangat ekstensif, sehingga membutuhkan biaya yang besar. Selama ini keluargalah yang menopang biaya keikutsertaannya sebagai pebalap profesional. “Di awal, kami agak kesulitan mencari sponsor,” ucap Rio.

Beruntung,  kebuntuan ini tidak lama. Beberapa perusahaan nasional yang mengikuti perkembangan Rio di arena balap kepincut mensponsorinya. Rio pun bisa kembali fokus ke arena dan berlatih. Hingga kini, setidaknya ada tiga perusahaan dan satu lembaga pemerintahan yang menjadi sponsor Rio.