Intisari-Online.com – Ketika itu 11 Juni 1955, adalah hari yang hangat dan lembut di Prancis utara.
Namun, hari itu menjadi sejarah paling gelap dalam olahraga balap motor di dunia.
Terjadi kecelakaan dalam ajang balap mobil Le Mans Prancis, yang menewaskan sekitar 82 orang.
Mereka yang tewas kebanyakan terpenggal kepalanya, saat menikmati olahraga tersebut.
Baca Juga: Sederet Prestasi Afridza Munandar, Pembalap Muda Indonesia yang Meregang Nyawa di Lintasan Balap
Puluhan ribu orang Inggris termasuk di antara 300 ribu orang yang datang untuk menonton balapan 24 jam yang terkenal itu.
Penonton yang berdiri bersorak-sorak di lapangan itu menikmati balapan yang mengasyikkan.
Namun, kematian yang tanpa pandang bulu menghampiri mereka tanpa disangka-sangka.
Teriakan kegirangan itu berubah menjadi teriakan ketakutan setelah setelah Mercedes yang dikemudikan pembalap Prancis, Pierre Levegh menabrak pembatas tribun.
Baca Juga: Kisah Sang Legenda Balap Tim Richmond yang Meninggal Karena HIV AIDS
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR