Pertumbuhan pada periode April hingga Juni didorong oleh pertumbuhan konsumsi domestik dan ekspor, kata Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono.
“Peningkatan mobilitas masyarakat pada triwulan II 2021 mendorong pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,93 persen,” kata Yuwono.
Peningkatan ekspor tersebut disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari mitra ekspor Indonesia, sementara mobilitas tinggi karena beban kasus Indonesia menurun selama periode tersebut, tambahnya.
“Pada triwulan II tahun 2021, nilai ekspor komoditas Indonesia mengalami peningkatan yang mengesankan sebesar 55,89 persen.
"Peningkatan ekspor terjadi pada komoditas pertanian, industri pengolahan, dan pertambangan,” kata Yuwono.
Dia mencatat bahwa mitra ekspor Indonesia seperti Amerika Serikat, China dan Singapura tumbuh 12,2 persen, 7,9 persen dan 14,3 persen year-on-year pada kuartal kedua tahun ini.
Secara triwulanan, ekonomi Indonesia tumbuh 3,31 persen dibandingkan -0,92 persen pada triwulan pertama tahun ini.
Pengumuman Kamis datang setelah Indonesia kehilangan status negara berpenghasilan menengah ke atas bulan lalu, hanya setahun setelah diklasifikasikan sebagai satu negara menengah ke atas.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR