"Setelah menyelesaikan misi, sistem akan mengarahkan drone kembali ke pangkalan dan mendarat secara otomatis."
"Operator tidak perlu mengekspos dirinya di garis depan yang berbahaya karena drone dapat dengan mudah dikendalikan dari jarak jauh.”
Hingga sepuluh heli-drone dapat dirakit menjadi gerombolan, dengan Kecerdasan Buatan untukn mengoordinasikan grup.
“Kesepuluh drone tersebut bisa kombinasi dari berbagai jenis, termasuk yang dapat menjatuhkan mortir peledak jarak dekat, sementara yang lain dapat membawa peluncur granat, atau melakukan serangan bunuh diri,” kata Global Times.
Zhuhai Ziyan menawarkan beberapa jenis drone mini bersenjata.
Pada tahun 2018, ia meluncurkan Blowfish A2, yang menyerupai unta dengan rotor yang tertancap di punuknya.
Drone setinggi enam kaki, setinggi dua kaki memiliki kecepatan 130 kilometer (81 mil) per jam.
Ini dapat dipersenjatai dengan peluru mortir 60 milimeter dan atau peluncur granat 40 milimeter.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR