Berkuasa di China, Partai Komunis China Tetap Rahasiakan 5 Misteri Ini dari Publik, Termasuk Jumlah Korban yang Tewas Akibat Kebijakannya

Tatik Ariyani

Penulis

Presiden China Xi Jinping - China sedang giat menyebarkan propagandanya ke dunia
Presiden China Xi Jinping - China sedang giat menyebarkan propagandanya ke dunia

Intisari-Online.com -Kamis (1/7/2021), Partai Komunis China (PKC) merayakan hari jadinya yang ke-100.

Dalam perayaan hari jadi ke-100 tersebut, sejumlah hal tetap disembunyikan PKC dari publik.

Inilah lima hal yang disembunyikan PKC, dan melarang publik China membicarakannya.

1. Anggota PKC

Baca Juga: Dulu Rakyat Indonesia Sesumbar Kondisi Covid-19 Lebih Baik dari India Atau Wuhan, Potret-potret Ini Bisa Jadi Perbandingan Kondisi Sekarang, Lebih Parah?

PKC mengklaim punya 95,1 juta anggota, tetapi daftar nama lengkapnya tidak pernah dipublikasikan.

Dari angka terbaru yang dirilis oleh Departemen Organisasi PKC, hanya 6,5 juta anggota yang merupakan buruh dan 25,8 juta adalah pekerja pertanian.

Selain itu adalah mayoritas 41 juta profesional kerah putih dan 19 juta pensiunan kader.

Kepada AFP, analis politik yang berbasis di Beijing, Wu Qiang, mengatakan, “Pada konferensi tingkat tertinggi perwakilan partai, kita dapat melihat bahwa itu murni parpol yang terdiri dari kelas birokrat.”

Baca Juga: Lebih Kuat Militer AS atau China? Ini 5 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia

2. Pendanaan

Anggaran PKC juga tidak dipublikasikan.

Membicarakan kekayaan pribadi para pemimpinnya adalah topik yang sangat sensitif.

Anggota PKC menyumbang hingga dua persen dari pendapatan mereka ke pundi-pundi partai.

Akan tetapi kontribusi anggota hanya sebagian kecil dari pendapatannya.

PKC secara langsung mengelola perusahaan, hotel, dan pabrik, kata Jean-Pierre Cabestan dari Universitas Baptis Hong Kong.

Gaji dan tunjangan para pemimpinnya juga masih misteri.

3. Banyak korban

Sebagian besar sejarawan luar China memperkirakan, sekitar 40-70 juta orang di China tewas akibat kebijakan partai tersebut sejak berkuasa pada 1949.

Baca Juga: Kisah Abdol Hussein Sardari, Diplomat Iran, yang Selamatkan Banyak Nyawa Yahudi Saat Perang Dunia II, Sayang Usahanya Tidak Diakui oleh Pemerintah Bahkan Ini yang Diterimanya

Penyebab kematiannya termasuk eksekusi internal, kebijakan ekonomi Mao Zedong yang menyebabkan puluhan juta orang meninggal karena kelaparan, penindasan di Tibet, Revolusi Kebudayaan selama satu dekade, dan Pembantaian Tiananmen 1989.

China juga berulang kali dituduh mengambil paksa organ dari para tahanan, dan khususnya anggota gerakan spiritual Falun Gong yang mereka larang, tetapi selalu dibantah keras oleh Beijing.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan, sekitar satu juta orang Uighur dan minoritas lainnya di Xinjiang ditangkap lalu dijebloskan ke kamp-kamp interniran, di samping klaim sterilisasi paksa dan kerja paksa.

4. Lawan PKC

Ratusan ribu aktivis, pengacara, dan pembela hak telah ditahan atau ditangkap selama bertahun-tahun di China.

Di bawah komando Xi, ruang bagi masyarakat sipil diperketat.

Lebih dari satu juta pejabat dihukum dalam tindakan kerasnya melawan korupsi, meski para kritikus mengatakan kampanye itu juga menjadi kedok untuk membasmi saingan politik.

Baca Juga: Beruntung Sekali Pemilik Weton Ini, Ramalan Jawa Menyebut Pemilik Salah Satu dari 7 Weton Ini Diramalkan Adalah Orang Sukses dan Serba Kecukupan di Masa Depan

Pada 2015 ratusan pengacara dan aktivis HAM ditangkap, lalu di Hong Kong puluhan orang didakwa dengan UU keamanan nasional yang mengkriminalisasi apa pun yang dianggap subversi.

PKC memang memiliki dukungan besar, tetapi kontrol ketat atas media dituding membuat mereka minim kritik dan bisa mengendalikan diskusi online.

5. Pertemuan rahasia

Pertemuan PKC termasuk kongres lima tahunan yang biasanya berakhir dengan adopsi keputusan hampir bulat.

Pertemuan tingkat tinggi dari 200 anggota Komite Sentral berlangsung di balik pintu tertutup.

Televisi pemerintah biasanya menyiarkan pembacaan yang disetujui secara resmi kemudian, namun jika ada perdebatan tidak dipublikasikan.

Artikel Terkait