Intisari-Online.com -Untung tidak ada korban, pesawat Garuda Indonesia dengan kode GIA 1105 mendarat darurat setelah mesin pada sayap sebelah kanan terbakar.
Pesawat yang terbang dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Rabu (15/5) itumengangkut 450 jemaah haji asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pesawat Garuda Indonesia yang membawa jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 5 itu terbakar saat diduga baru saja lepas landas dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Kabupaten Maros, Sulsel, pada Rabu (15/5).
Peristiwa terbakarnya pesawat Garuda itu pertama kali diunggah oleh satu akun media sosial Facebook.
Beberapa gambar pun sudah tersebar luas.
Dari salah satu video yang dilihat Kompas.com, nampak pesawat Garuda itu mendarat darurat dengan kondisi mesin yang sudah rusak.
Selain video, beredar juga foto yang memperlihatkan kondisi pesawat besar itu mengeluarkan asap tebal hingga api di atas udara.
Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Taufan Yudhistira belum berkomentar banyak terkait peristiwa tersebut.
"Sebentar dulu, saya cari informasi dulu, ditunggu informasi lanjutnya, " kata Taufan, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu petang.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto juga masih belum mendapatkan informasi terkait peristiwa terbakarnya pesawat pengangkut jemaah haji tersebut.
"Saya cek dulu, belum monitor," singkatnya.
Dari informasi yang dihimpun seluruh jemaah haji yang ada di dalam pesawat Garuda Indonesia dalam kondisi baik, dan kembali ke Asrama Haji Sudiang Makassar.
Sementara itu pihak Garuda dalam rilisnya menyatakan, pilot melakukan prosedur Return to Base (RTB) sebagai langkah cepat guna memitigasi risiko pada aspek safety dan keamanan operasional pada penerbangan tersebut.
Keputusan RTB tersebut diambil oleh Pilot in Command (PIC) segera setelah pesawat lepas landas dengan mempertimbangkan kondisi kendala mesin pesawat yang memerlukan pemeriksaaan lebih lanjut, setelah diketahui adanya percikan api pada salah satu mesin.
Atas kondisi itu, mesin pesawat diharuskan menjalani prosedur pengecekan secara menyeluruh sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan armada untuk dapat kembali beroperasi.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra membeberkan kronologi pesawat terbakar di udara pada sore tadi, Rabu (15/5/2024).
Insiden ini terjadi pada penerbangan haji rute Makassar-Madinah, tepatnya pada pesawat GA-1105 yang mengangkut rombongan calon jemaah haji asal embarkasi Makassar Kloter 5.
Irfan menjelaskan, penerbangan GA-1105 diberangkatkan dari Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 15.30 Wita dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah pada pukul 21.10 waktu setempat.
Namun sesaat setelah lepas landas, tiba-tiba salah satu mesin pesawat memercikan api. Pilot pun langsung mengambil keputusan untuk kembali ke bandara asal karena mempertimbangkan kondisi kendala mesin pesawat yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Atas kondisi itu, engine pesawat diharuskan menjalani prosedur pengecekan secara menyeluruh sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan armada untuk dapat kembali beroperasi," dalam pernyataannya, Rabu (15/5/2024).
Pada pukul 17.15 Wita pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Seluruh penumpang pesawat tiba di bandara dalam keadaan selamat dan baik.
Irfan menyatakan, para penumpang akan kembali diberangkatkan secepatnya mengacu pada kesiapan pesawat pengganti.
"Hingga pernyataan ini disampaikan, seluruh penumpang tengah diarahkan kembali menuju asrama untuk menunggu kesiapan pesawat pengganti," ucapnya.
Adapun proses pendampingan jemaah menuju asrama turut melibatkan stakeholder kebandarudaraan terkait guna memastikan aspek keselamatan dan kenyamanan para penumpang terjaga dengan baik.
Penerbangan tersebut mengangkut sedikitnya 450 penumpang, yang merupakan rombongan calon jemaah haji asal embarkasi Makassar serta 18 awak pesawat.
"Garuda Indonesia tengah melakukan koordinasi intensif kepada pihak-pihak terkait guna memastikan tindak lanjut penanganan jamaah untuk dapat kembali melanjutkan perjalanan," tuturnya.
Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News