Intisari-online.com - Perang gerilya merupakan salah satu strategi penting yang digunakan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan melawan penjajah Belanda.
Strategi ini terbukti efektif dalam menguras kekuatan Belanda dan pada akhirnya membawa Indonesia menuju kemerdekaan penuh.
1. Dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan berpindah-pindah tempat.
Pasukan gerilya tidak memiliki basis permanen dan selalu berpindah-pindah tempat untuk menghindari pengejaran Belanda.
Mereka biasanya bersembunyi di daerah pedesaan, hutan, dan pegunungan.
2. Melibatkan rakyat sipil.
Rakyat sipil memainkan peran penting dalam mendukung perang gerilya.
Mereka menyediakan makanan, tempat persembunyian, dan informasi kepada pasukan gerilya.
Dukungan rakyat sipil ini sangat penting untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perang gerilya.
3. Menggunakan serangan kilat dan sabotase.
Baca Juga: Berikut ini Adalah Tokoh Pertempuran Puputan Margarana di Bali?
Pasukan gerilya biasanya melakukan serangan kilat terhadap pasukan Belanda dan kemudian segera menghilang.
Mereka juga melakukan sabotase terhadap infrastruktur dan logistik Belanda.
Serangan-serangan ini membuat Belanda selalu waspada dan ketakutan.
4. Dipimpin oleh komandan yang berpengalaman.
Perang gerilya membutuhkan komandan yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang baik tentang medan perang.
Para komandan ini harus mampu menyusun strategi dan taktik yang tepat untuk mengalahkan pasukan Belanda.
5. Memiliki semangat juang yang tinggi.
Para pejuang gerilya memiliki semangat juang yang tinggi untuk mempertahankan kemerdekaan tanah air mereka.
Semangat juang ini yang membuat mereka pantang menyerah dan terus berjuang meskipun dengan persenjataan yang seadanya.
Contoh penerapan ciri-ciri perang gerilya:
Pasukan gerilya Teuku Cik Di Tiro di Aceh menggunakan taktik gerilya dengan bersembunyi di pegunungan dan hutan untuk menyerang pasukan Belanda secara tiba-tiba.
Pasukan gerilya Jenderal Sudirman di Jawa menggunakan taktik gerilya dengan melakukan long march sejauh 2.000 kilometer untuk menghindari pengejaran Belanda.
Pasukan gerilya Rakyat Istimewa Yogyakarta (RIS) menggunakan taktik gerilya dengan melakukan serangan terhadap pos-pos Belanda di Yogyakarta dan sekitarnya.
Perang gerilya bangsa Indonesia merupakan contoh perjuangan yang heroik dan patut dicontoh. Dengan strategi yang tepat dan semangat juang yang tinggi, bangsa Indonesia berhasil mengalahkan penjajah Belanda dan mencapai kemerdekaan.
Demikian,adalah beberapa ciri-ciri perang gerilya bangsa Indonesia.