Ada gerakan bawah tanah di unit tersebut, yang didukung oleh agensi Yahudi, sebuah gerakan Zionis internasional yang berusaha membawa sebanyak mungkin pengungsi ke Palestina.
Agensi itu tahu bahwa perang untuk kemerdekaan Israel akan datang dan mereka akan membutuhkan tentara.
Brigade itu kemudian dipindahkan ke Tarvisio di perbatasan Italia/Austria, sebuah kota kecil yang terisolasi di Pegunungan Alpen, tetapi terletak di persimpangan Austria, Italia, dan Yugoslavia, yang merupakan persimpangan jalan.
Ketika para penyintas Holocaust melarikan diri ke selatan, menuju pelabuhan Mediterania, banyak yang melewati Tarvisio dan disambut oleh pemandangan yang menakjubkan, yaitu 5.500 tentara Yahudi.
Bagi orang Yahudi di Eropa, pemikiran tentang Prajurit Yahudi tidak terbayangkan.
Mereka melihat seluruh komunitas musnah dalam beberapa hari, kemudian mengetahui ada pria Yahudi yang melawan, mengenakan Bintang Daud di pundak mereka, dan berbicara bahasa Yiddish memberi mereka sesuatu yang telah hilang bertahun-tahun lalu, yaitu sebuah harapan!
Mereka kemudian mendirikan kamp-kamp kecil untuk menampung mereka, memberi mereka makan, dan pakaian.
Sementara, Brigade mendengarkan cerita mereka, dan belajar dari kengerian yang mencengkeram Jerman dan Eropa selama dekade terakhir.
Hal itu memperkuat tekad setiap anggota Brigade, Zionis atau bukan, berencana untuk melarikan diri.
Baca Juga: Edokko, Kisah Menyentuh Pengungsi Yahudi di Perang Dunia 2 Jepang
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR