Intisari-online.com - China saat ini dipandang Barat sebagai negara Asia paling mengancam karena kemajuannya.
Selain itu, China dipandang sebagai negara terkuat kedua dunia, sehingga tak heran banyak yang khawatir jika China bakal menentang negara-negara Barat.
Selain itu, klaim sepihak yang dilakukan China di kawasan Laut China Selatan juga membuatnya dibenci beberapa negara Asia.
Dengan kata lain, banyak negara yang membenci tindakan China yang dipandang semena-mena dalam melakukan klaim.
Baca Juga: Nepal Alami Situasi Covid-19 seperti di India, China Hentikan Pendakian ke Gunung Everest
Meski demikian, ternyata China justru dianggap negara yang paling serius dalam memberikan bantuan ke Palestina pada masa lalu.
Saat ini Palestina dianggap negara yang cukup tertindas oleh perampasan tanah mereka oleh Israel.
Terlebih perang terrus bergejolak di wilayah tersebut, hingga membuat banyak negara membuat kecaman pada Israel dan dukungan pada Palestina.
Namun, jauh sebelum itu China telah bertindak jauh dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk menghancurkan Yahudi.
Baca Juga: Konflik Israel dan Palestina Makin Panas, Mengapa Negara-negara Arab Pilih Diam Saja?
Menurut Haaretz, sebuah media dari Israel mengutip dokumen tahun 1980-an, yang dirampas Israel melakukan serangan ke Palestina, mengungkap kebenaran soal dukungan China.
Salah satu dokumen itu terselip dengan bahasa mandarin, yang isinya tata cara merakit bom.
Dokumen itu diperkirakan tiba di Lebanon, melalui pengiriman kapal yang disampaikan persenjataan dari China, dan Pasukan Pembebasan Palestina (PLO) tahun 1960-an.
Ini satu upaya nyata dari China untuk memberi pengetahuan Palestina membuat senjatanya sendiri untuk memerangi Israel.
Namun, tindakan yang dilakukan China dalam mendukung Palestina bukan tanpa alasan.
Pada saat itu tahun 1960-an, rezim Partai Komunis China memang sedang melakukan hubungan dengan Palestina, yang berjuang melawan imperialisme.
Bagi China mendukung Palestina sama halnya dengan melawan Barat di mana Israel memang identik dengan dukungan Barat, seperti AS dan Inggris.
Tahun 1970-an, China memasok senjata ke Palestina, menurut agen mata-mata Israel, senjata yang diberikan China ke Palestina cukup signifikan.
Di antaranya ada granat, mesiu, senapan, peledak, hingga ranjau.
Baca Juga: Inilah Sejarah Israel, Dekade Pertama Setelah Memproklamasikan Kemerdekaannya
Tak hanya itu, China juga mengirimkan senjata bekas Uni Soviet ke Palestina untuk digunakan melawan Israel.
China juga menyediakan pelatihan militer untuk pejuang Palestina, yang tertulis dalam dokumen tanggal 26 Maret, tetapi tidak menyebutkan tahunnya.
Kemudian, China dianggap menjadi negara non-Arab pertama yang memberikan dukungan nyata pada Palestina tahun 1977.
Tanpa bantuan China PLO tidak bisa menjadi sekuat seperti saat ini.
Tak cukup hanya memberikan dukungan militer, China juga memberikan dukungan moral pada Palestina.
Pada 15 Mei 1965, Beijing mencetuskan untuk membuat Hari Solidaritas Palestina, yang dirayakan pertama kalinya pada tahun 1971.
Bagi pemimpin China saat itu Mao Zedong, membantu Palestina dan melawan Israel sama halnya dengan melawan Barat.
"Imperialisme takut dengan China dan Arab, Israel dan Taiwan adalah basis imperialisme di Asia, kami China akan berada di garda belakang dan kalian (Palestina) berada di garda terdepan," katanya.
Namun, sayangnya tahun 2000-an China melakukan perbuahan haluan, kebijakan luar negerinya membuatnya bisa Pro-Palestina dan Pro-Israel sekaligus.
Baca Juga: Terang-terangan Dukung Penggempuran Palestina, 5 Negara Ini Rutin Pasok Senjata ke Israel
Tetapi China tetap menyerukan pada Israel untuk mentaati hukum internasional, dan mengakhiri pelanggaran HAM yang mereka lakukan di tanah Palestina.
China juga ogah mengikuti AS, ketika tahun 2006 Amerika menyerukan pada dunia untuk menuding Hamas sebagai organisasi teroris.
China menganggap Hamas hanyalah pejuang yang mempertahankan dan merebut kembali tanah Palestina yang diambil Israel.