Intisari-Online.com – Manusia terkadang dapat membuktikan dirinya dengan cara yang paling menakjubkan dan tempat yang tidak biasa.
Ambil contoh kasus pilot yang menembak jatuh yang lain, hanya untuk membantu korbannya kembali ke tempat yang aman.
Ludwig Franz Stigler lahir pada tanggal 21 Agustus 1915 di Regensburg, Jerman.
Dia mengidolakan ayahnya, Franz, yang pernah menjadi pilot pengintai selama Perang Dunia I.
Karena itu, dia memilih dipanggil dengan nama tengahnya.
Ayah dan seorang temannya memulai sekolah terbang untuk anak-anak setempat.
Pesawat layang digunakan karena Jerman tidak mengizinkan pesawat lain setelah kalah dari Sekutu.
Hasilnya, Stigler muda pertama kali terbang pada tahun 1927 kala berusia 12 tahun.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR