Sebelum pemilu pertama Myanmar tahun 2015, SBY mengadakan pertemuan dengan mantan presiden Thein Sein.
Saat pertemuan itu, SBY meyakinkan Thein Sein keuntungan reformasi.
Kemudian dilaporkan oleh mantan duta besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumardi, antara 2013-2018, Tatmadaw telah mengirim personilnya untuk "mempelajari reformasi militer" di Indonesia.
Sehingga peran penting yang dimainkan SBY dan nilai sejarah yang dikandungnya menjadi motif utama Jokowi mengundang Min Aung Hlaing ke Indonesia.
Lagipula, hal ini dianggap pakar sebagai warisan yang sia-sia untuk ditinggalkan, baik di Indonesia maupun di luar negeri, yaitu jika demokrasi Myanmar di era SBY malah jatuh di era Jokowi.
Meski begitu, menyetujui mengadakan pertemuan tetap berisiko bagi Jokowi.
Nugroho mengatakan jika Indonesia gagal membuat penyelesaian konkrit, Jokowi akan menghancurkan kredibilitas dan wibawanya.
Ini mungkin menjelaskan mengapa meski tampuk kepemimpinan ASEAN dipegang Brunei Darussalam, kesultanan Brunei bahagia pertemuan ASEAN diadakan di Indonesia.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR