Intisari-online.com - Suplai batubara impor China sedang di bawah tekanan di tengah larangan berkepanjangan untuk batubara Australia.
Diperpanjangnya larangan ini tunjukkan "tidak ada tanda larangan diangkat" pada periode terdekat.
Juga ada larangan baru di perbatasan dengan Mongolia.
Dikutip dari South China Morning Post, impor batubara ke China pada dua bulan pertama 2021 jatuh hampir 40% dibandingkan setahun lalu, menurut data bea cukai China.
Angka ini tetap muncul meskipun ekspor Rusia tampaknya mengisi kekurangan akibat larangan tersebut, disebutkan oleh Intelijen S&P Pasar Global.
Mongolia memperlakukan pengecekan stiker di titik perbatasan di Ganqimaodu, seminggu setelah pekerja di tambang batubara terdekat positif mengidap virus Corona.
Hal itu memperlambat produksi pengiriman batubara ke China, disebutkan oleh Sean Xie, analis Mysteel Global.
Meskipun upaya untuk mengangkat pengiriman batubara ke China sedang menggelora, ekspor batubara ke Mongolia sendiri telah jatuh 22% sejak dimulainya pandemi sebagai hasil ditutupnya perbatasan, ujar Xie.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR