Find Us On Social Media :

Berupaya Gulingkan China dari Tindakan Main Hakim Sendiri, Upaya Australia Mencari Bukti Kotor China Dianggap Negeri Panda Sebagai 'Aksi Balas Dendam', Begini Ceritanya

By Maymunah Nasution, Kamis, 31 Desember 2020 | 15:16 WIB

Tambang bijih besi di Australia, meskipun produk bijih besi ditolak China, Australia dikabarkan bisa mendulang untung yang besar dari perang dagang ini

Intisari-online.com - Hubungan China dan Australia belum menunjukkan kondisi yang membaik.

Malah sepertinya hubungan itu semakin memburuk.

Media Australia mengatakan awal minggu ini jika Canberra sedang memeriksa sebuah penelitian antara dua negara.

Penelitian tersebut merupakan penelitian bilateral Victoria-Jiangsu Programme for Technology and Innovation Research and Development.

Baca Juga: Kota di China Mendadak Gelap Total Setelah 10 Tahun Tak Pernah Ada Pemadaman Listrik, Kehabisan Batubara Gegara Konflik dan Hentikan Pasokan dari Australia?

Penelitian itu diteliti lagi karena ada bukti yang tunjukkan jika penelitian itu melanggar kepentingan nasional Australia.

Diteken tahun 2015 dan diperbarui pada 2019, penelitian itu menghubungkan pebisnis dan universitas di negara bagian Victioria dengan mitra mereka di provinsi Jiangsu, China.

Pendanaan juga disediakan lewat penelitian itu, mencapai 200 ribu Dolar Australia (Rp 2.2 Miliar) untuk berbagai riset dan perkembangan di bidang manufaktur, teknologi bersih dan perlindungan lingkungan.

Mantan kepala analisis China di Departemen Pertahanan Australia, Paul Monk, mengatakan minggu ini jika perjanjian Jiangsu dapat membocorkan kekayaan intelektual Australia.

Baca Juga: China Kena Karma, Para Pakar Buktikan Jika China Akan Lebih Butuh Produk-produk Australia di Tahun Mendatang Jika Masih Terus-terusan Tolak Produk Mereka, Ini Sebabnya