Find Us On Social Media :

China Kena Karma, Para Pakar Buktikan Jika China Akan Lebih Butuh Produk-produk Australia di Tahun Mendatang Jika Masih Terus-terusan Tolak Produk Mereka, Ini Sebabnya

By Maymunah Nasution, Selasa, 22 Desember 2020 | 13:46 WIB

Tambang bijih besi di Australia, meskipun produk bijih besi ditolak China, Australia dikabarkan bisa mendulang untung yang besar dari perang dagang ini

Intisari-online.com - Akhir tahun 2020 ini dunia dikejutkan dengan penolakan China untuk produk impor dari Australia.

Padahal, China adalah pasar utama untuk semua produk ekspor Australia.

Mulai dari jelai, anggur, bijih besi, daging sapi, batubara dan masih banyak komoditas lain, semua yang dari Australia ditolak China.

Konflik perdagangan ini desas-desusnya memang sudah lama terjadi, dan hanya baru-baru ini saja memanas menjadi perang dagang.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Sok-sokan Beri Hukuman pada Australia dengan Berlakukan Sanksi Ini, Kini Justru Rakyat China yang Jadi Korbannya Gara-gara Ulah Pemerintahnya Sendiri

Meski begitu, dari perang dagang ini menimbulkan perubahan harga komoditas yang dimaksudkan.

Bijih besi dikabarkan mengalami kenaikan harga, meningkat hampir sampai rekor tertinggi harga komoditas ini sejak 2011 lalu.

Hal itu terjadi setelah Asosiasi Besi dan Baja China (CISA) mengadakan pembicaraan minggu lalu dengan perusahaan Australia Rio Tinto dan BHP.

Rio Tinto dan BHP adalah dua dari tambang-tambang bijih besi terbesar di dunia.

Baca Juga: Awalnya Tidak Bisa Hidup Tanpa Bijih Besi Australia, Terungkap Mengapa China Mulai Jumawa dan Ciptakan Perang Karena Tolak Ekspor Australia, 'Ada Sumber Lain Lebih Murah!'