Find Us On Social Media :

Tanding Dengan Lawan Tak Sebanding, Australia Hanya Bisa Menanggung Malu Setelah Membuat Gejolak Kemarahan China Bergelora, Mari Cek Seberapa Rugi Australia Nantinya

By Maymunah Nasution, Jumat, 4 Desember 2020 | 14:34 WIB

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan perang dengan China mungkin bisa terjadi.

 

Intisari-online.com - Australia sekarang sedang di bawah tekanan hebat dari China.

Serangan ini terjadi dalam dua bentuk: sanksi perdagangan dan ancaman retorika.

Sanksi perdagangan dimulai sejak Mei saat China menuduh Australia lakukan 'dumping' pada produk barley yang diekspor ke China dengan terapkan tarif senilai 80%.

Dumping berarti suatu perusahaan mengekspor produk dengan harga lebih rendah daripada harga normal di pasaran dalam negerinya sendiri.

Baca Juga: Awalnya Tidak Bisa Hidup Tanpa Bijih Besi Australia, Terungkap Mengapa China Mulai Jumawa dan Ciptakan Perang Karena Tolak Ekspor Australia, 'Ada Sumber Lain Lebih Murah!'

Dumping sering terjadi jika pemerintah pengekspor menyediakan subsidi atau keuntungan pajak kepada produsennya.

Sejak saat itu, China menuduh berbagai masalah atas barang dari Australia dan terapkan impor terbatas dari daging sapi, lobster dan kayu.

Ada juga laporan bea cukai China mengatakan kepada para pengimpor untuk tidak membeli gula dan tembaga Australia.

Lebih dari 80 kapal membawa batubara Australia yang senilai lebih dari miliaran dolar yang bahkan tidak bisa masuk ke pelabuhan China.

Baca Juga: Bela Australia, AS Sebut Gambar Rekayasa China Sebagai Titik Paling Menyedihkan: 'Kemunafikan Jelas Bagi Semua'